JAKARTA, iNews.id - Sejarah perayaan tahun baru masehi ini menarik untuk disimak. Perayaan tahun baru masehi pada 1 Januari memiliki sejarah panjang yang berakar dari berbagai tradisi kuno.
Catatan tertua mengenai perayaan tahun baru berasal dari sekitar 4.000 tahun lalu di Babilonia kuno. Berdasarkan The History of the Ancient World (2007), pada masa itu, perayaan tahun baru dilakukan pada akhir Maret, bertepatan dengan titik balik musim semi, yang menandai awal kehidupan baru dan musim tanam.
Baca Juga
45 Kata-Kata Tahun Baru Menyentuh Hati 2025 Buat Orang Tersayang
Sementara di Romawi Kuno, perayaan tahun baru awalnya merupakan bagian dari festival Saturnalia, sebuah perayaan pagan untuk menghormati dewa Saturnus. Festival ini berlangsung pada akhir Desember dan ditandai dengan berbagai ritual dan pesta.
Pada 46 SM, Julius Caesar, pemimpin Republik Romawi, melakukan reformasi kalender yang dikenal sebagai Kalender Julian. Berdasarkan A History of Ancient Rome (2015), dia menetapkan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru untuk menghormati Janus, dewa permulaan dan pintu gerbang.
Baca Juga
Daftar Lokasi Pesta Tahun Baru 2025 di Jakarta, Dijamin Seru!
Setelah Kekristenan menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi, perayaan tahun baru pada 1 Januari tetap dipertahankan. Namun, gereja menambahkan makna religius.
Selama Abad Pertengahan, beberapa negara Eropa berupaya memindahkan perayaan tahun baru ke tanggal lain yang dianggap lebih religius, seperti 25 Desember (Natal) atau 25 Maret.
Namun, pada 1582, Paus Gregorius XIII memperkenalkan Kalender Gregorian, yang mengembalikan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru. Sejak saat itu, banyak negara secara bertahap mengadopsi kalender ini, dan 1 Januari menjadi awal tahun yang diterima secara luas.