BANDUNG, iNews.id – Sebanyak 194 siswa SMAN 1 Cileunyi, Kabupaten Bandung, terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Penyebabnya, pihak sekolah lalai mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Kejadian ini pun memicu keresahan orang tua siswa. Mereka khawatir anaknya tidak dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN).
![Nasib Pahit 115 Siswa SMAN 1 Mempawah, Gagal Ikut SNBP gegara Kelalaian Sekolah](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/02/05/viral_sman_1_mempawah.jpg)
Baca Juga
Nasib Pahit 115 Siswa SMAN 1 Mempawah, Gagal Ikut SNBP gegara Kelalaian Sekolah
Salah seorang wali murid, Andri Rohman mengaku, mayoritas orang tua siswa panik begitu mendengar kabar pengisian PDSS di SMAN 1 Cileunyi belum selesai.
“Awalnya kami mendengar rumor di grup WhatsApp orang tua, lalu kami mencari informasi lebih lanjut. Setelah memastikan kabar itu benar, kami langsung panik karena anak-anak sudah menunggu hasil ini,” katanya saat ditemui di SMAN 1 Cileunyi, Kamis (6/2).
![Demi Sekolah, Siswa di Lampung Timur Bertaruh Nyawa Naik Perahu Sebrangi Sungai](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/02/01/siswa_sekolah.jpg)
Baca Juga
Demi Sekolah, Siswa di Lampung Timur Bertaruh Nyawa Naik Perahu Sebrangi Sungai
Andri mengungkapkan, pihak sekolah tidak segera menyelesaikan pengisian data PDSS yang berakhir pada tanggal 30 Januari 2025, padahal sudah ada cukup waktu sejak bulan Desember hingga awal Februari.
"Soal input itu kewajiban sekolah dong. Nah, saya ingin tahu sekolah mulai input data tanggal berapa? Takutnya ya, kalau pikiran jelek saya dia di akhir-akhir, ini kan leha-laha kalau betul begitu," katanya.
Dia juga mempertanyakan kesiapan pihak sekolah sehingga tidak bisa tepat waktu melakukan finalisasi data PDSS.
“Aneh sih, sekolah negeri tapi sampai tenggat waktu masih belum selesai input data siswa ke PDSS,” ujarnya.
Kepala Tata Usaha SMAN 1 Cileunyi, Daman Darmawan mengakui adanya kelalaian dalam proses input data PDSS. Menurut Daman, masalah muncul ketika portal PDSS terkunci saat tim teknis hampir selesai mengunggah data siswa.
“Kami mengakui bahwa ada keterlambatan dan kelalaian dalam proses pengisian PDSS. Ketika portal itu terkunci, satu data siswa yang gagal diunggah menyebabkan seluruh data siswa gagal,” ujarnya.
Editor: Kastolani Marzuki