Sri Mulyani soal Tarif Trump: Ilmu Ekonomi Tidak Berlaku, Tujuannya Tutup Defisit

1 week ago 11

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pengenaan tarif impor Amerika Serikat (AS) telah mengubah tatanan ekonomi dunia. Mantan direktur Bank Dunia ini menilai tindakan Presiden AS Donald Trump membuat teori-teori ekonomi konvensional menjadi tidak relevan.

"Tarif resiprokal yang disampaikan oleh Amerika terhadap 60 negara menggambarkan cara penghitungan tarif tersebut yang saya rasa semua ekonom yang sudah belajar ekonomi tidak bisa memahami," ujar Sri Mulyani dikutip dari tayangan iNews Sore, Kamis (10/4/2025).

Airlangga Beberkan Alasan Pilih Jalur Negosiasi Sikapi Kebijakan Tarif Trump

Baca Juga

Airlangga Beberkan Alasan Pilih Jalur Negosiasi Sikapi Kebijakan Tarif Trump

Dia menyatakan, tujuan Trump mengeluarkan kebijakan tersebut untuk menutup celah defisit perdagangan. Menurutnya, AS tidak ingin bergantung dengan membeli komoditas dari negara lain.

Sehingga, kata dia, ilmu ekonomi sudah tidak diterapkan dalam kebijakan ini. Sebab yang terpenting menutup defisit.

Kata SBY soal Prabowo Pilih Negosiasi Hadapi Kebijakan Tarif Trump

Baca Juga

Kata SBY soal Prabowo Pilih Negosiasi Hadapi Kebijakan Tarif Trump

"Jadi ini juga sudah tidak berlaku lagi ilmu ekonomi, yang penting pokoknya tarif duluan, karena tujuannya adalah menutup defisit, tidak ada ilmu ekonominya di situ, menutup defisit," tutur dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia memilih jalur negosiasi dalam menyikapi kebijakan tarif resiprokal AS. Dia menyebut, pilihan tersebut diambil sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam sejumlah rapat. 

Sri Mulyani Blak-blakan Tarif Trump Tak Pakai Ilmu Ekonomi, Murni Transaksional

Baca Juga

Sri Mulyani Blak-blakan Tarif Trump Tak Pakai Ilmu Ekonomi, Murni Transaksional

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |