JAKARTA, iNews.id - Platform media sosial TikTok memperkenalkan kanal khusus, feed STEM (sains, teknologi, rekayasa, dan matematika) di Indonesia. Pengguna akan mendapat wawasan tambahan dan pengetahuan dari konten edukasi yang dihadirkan sejumlah kreator.
Melalui kanal khusus ini, pengguna hanya akan mendapatkan konten edukasi. Namun, penggunaannya juga terbatas, artinya ada batasan usia yang ditetapkan TikTok dalam mengakses feed STEM.

Baca Juga
Komdigi dan Kemenhub Siapkan Jurus Hadapi Mudik Libur Nyepi dan Lebaran 2025
"Melalui feed STEM, kami ingin menyediakan pengalaman khusus di aplikasi yang memudahkan komunitas TikTok menemukan konten sains dan teknologi sekaligus berbagi semangat belajar di TikTok," ujar Manajer Umum Operasi Konten Asia Tenggara TikTok Angga Anugrah Putra di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Konten STEM juga tumbuh pesat hingga 35 persen sejak TikTok meluncurkan feed STEM di beberapa pasar, seperti Amerika, Eropa, dan Australia. Secara global, konten edukasi dengan tagar terkait STEM telah ditonton lebih dari 110 miliar kali hingga saat ini di TikTok.

Baca Juga
Ojol Protes Kena Potongan hingga 30%, Kemenhub Minta Komdigi Sanksi Perusahaan jika Terbukti Melanggar
Angga mengatakan, di Indonesia, feed STEM akan tersedia secara otomatis bagi pengguna berusia di bawah 18 tahun. Konten edukasi yang dihadirkan para kreator juga diyakini dapat menumbuhkan minat anak muda dalam mencari pengetahuan.
"Kami percaya hal ini tidak hanya akan menumbuhkan minat generasi muda terhadap STEM, tapi juga mendorong terciptanya talenta STEM bagi Indonesia di masa depan," kata Angga.

Baca Juga
Komdigi Segera Susun Aturan Pembatasan Usia Bermedia Sosial
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Komunikasi dan Digital Bonifasius Wahyu Pudjianto memberikan apresiasi terhadap TikTok. Sebab, hadirnya feed STEM akan membuat masyarakat Indonesia tak hanya mendapat informasi tapi juga edukasi.