JAKARTA, iNews.id - Ketua Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno, Ima Mahdiah memastikan pentingnya pemulihan kuota penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) Tahun 2024 yang sebelumnya mengalami pemangkasan. Dia menegaskan kebijakan ini sejalan dengan arahan gubernur dan wakil gubernur terpilih yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan Jakarta ke depan.
Ima berharap, pemangkasan kuota pada tahap sebelumnya tidak terjadi lagi dan memastikan bahwa program ini tetap berjalan dengan jumlah penerima yang lebih optimal.

Baca Juga
Janji Lanjutkan Program KJP dan KJMU, Rano Karno: Tidak Perlu Verifikasi Tiap Tahun
“Kami ingin memastikan bahwa akses pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu tetap terjaga. Pemangkasan penerima KJMU di tahun 2024 telah berdampak pada ribuan mahasiswa yang seharusnya mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kami mendorong agar kuota penerima dikembalikan, terutama bagi mereka yang telah menyanggah dan terbukti memenuhi syarat,” ucap Ima di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Ima menekankan, pendidikan adalah investasi masa depan yang tidak boleh diabaikan. Dia memastikan bahwa pemerintahan Pramono-Rano akan berkomitmen untuk mendukung akses pendidikan bagi seluruh warga Jakarta.

Baca Juga
DPRD Jakarta Temukan Warga Kehilangan Bantuan KJP hingga KJMU usai NIK Dinonaktifkan
“Mas Pramono dan Bang Doel sudah menyampaikan dengan jelas bahwa pendidikan harus menjadi prioritas utama. Tidak boleh ada mahasiswa Jakarta yang terhambat pendidikannya hanya karena kendala biaya. Kami akan memastikan bahwa program ini tetap berjalan dan kuotanya kembali seperti semula,” ujarnya.
Ima juga meminta agar proses seleksi penerima KJMU dilakukan dengan transparan dan akurat agar tidak ada mahasiswa yang kehilangan haknya akibat kesalahan administrasi atau sistem verifikasi yang tidak adil.