MEXICO CITY, iNews.id - Presiden Panama Jose Raul Mulino mengomentari ancaman Donald Trump yang akan merebut kembali Terusan Panama, kanal penting bagi pelayaran yang menghubungkan Samudera Atlantik dan Pasifik.
Trump mengkritik Panama karena memberlakukan ongkos atau tarif sangat mahal bagi setiap kapal yang melintas, termasuk dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga
Trump Ancam Rebut Kembali Terusan Panama, kok Begitu?
Mulino menegaskan, Terusan Panama sepenuhnya milik negaranya berdasarkan perjanjian tahun 1977. Selain itu, tegas dia, kedaulatan negara tidak bisa dikompromikan.
"Setiap meter persegi Terusan Panama dan daerah sekitarnya adalah milik Panama dan akan terus menjadi milik Panama. Kedaulatan dan kemerdekaan negara kami tidak dapat dinegosiasikan," kata Mulino, dalam pernyataan, seperti dikutip dari Sputnik, Senin (23/12/2024).
Baca Juga
Trump Puji Turki karena Bantu Gulingkan Bashar Al Assad Tanpa Banyak Korban, Ini Komentar Ankara
Dia menjelaskan Perjanjian Torrijos-Carter 1977 menyepakati pembubaran bekas Zona Terusan, mengakui kedaulatan Panama, serta pengalihan penuh terusan tersebut ke pangkuan Panama yang prosesnya rampung pada 31 Desember 1999.
"Kita segera merayakan ulang tahun ke-25 peralihan ini," ujarnya.
Baca Juga
Majalah Time Nobatkan Donald Trump sebagai Person of the Year 2024
Mulino menambahkan, keputusan soal tarif atau ongkos tak dibuat secara tiba-tiba, melainkan melalui proses pertimbangan yang panjang.
Penetapan tarif, lanjut Mulino, diputuskan secara terbuka, melibatkan audiens pemangku kepentingan, dengan mempertimbangkan kondisi pasar, persaingan internasional, biaya operasi, dan kebutuhan pemeliharaan serta modernisasi jalur perairan antar-samudera.
"Beginilah cara kami mencapai perluasan Terusan pada 2016. Terusan ini tidak dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh China, maupun Komunitas Eropa, maupun dari Amerika Serikat, atau kekuatan mana pun," kata Mulino.