WASHINGTON, iNews.id - Lima menteri luar negeri (menlu) Arab dan seorang pejabat senior Palestina mengirim surat bersama kepada mitra mereka dari Amerikat Serikat (AS) Marco Rubio. Isi surat itu menolak usulan Presiden Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza ke Mesir dan Yordania.
Surat yang ditandatangani Menlu Yordania, Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, serta penasihat presiden Palestina Hussein Al Sheikh tersebut dikirim pada Senin (3/2/205). Diketahui para menlu tersebut bertemu di Kairo, Mesir, bertemu di Kairo selama akhir pekan.

Baca Juga
Trump Akan Paksa Mesir dan Yordania Terima Warga Gaza: Mereka Akan Melakukannya!
“Rekonstruksi di Gaza harus dilakukan melalui keterlibatan langsung dan partisipasi warga Gaza. Warga Palestina akan tinggal di tanah mereka dan membantu pembangunan kembali,” bunyi surat. Mereka tidak boleh dilucuti haknya selama rekonstruksi karena mereka harus mengambil alih proses tersebut dengan dukungan dari komunitas internasional," demikian isu surat.
Desakan Trump itu menggemakan ketakutan lama warga Palestina bahwa mereka akan diusir secara permanen dari rumah mereka.

Baca Juga
Menlu Iran Sindir Trump: Daripada Usir Warga Gaza mending Pindahkan Penduduk Israel ke Greenland
Trump pertama kali mendesak Mesir dan Yordania menampung warga Palestina dari Gaza pada 25 Januari terkait rekonstruksi yang akan berlangsung. Trump mengatakan pemindahan warga Gaza bisa sementara atau jangka panjang.
Usulan Trump itu jelas ditolak Mesir, Yordania, serta negara Arab lainnya. Bahkan warga Gaza pun menolak dipindahkan. Hal itu ditunjukkan dengan kepulangan mereka dari pengungsian ke wilayah Gaza Utara yang hancur lebur.

Baca Juga
Ratusan Ribu Pengungsi Pulang ke Gaza Utara, Bukti Warga Tolak Relokasi
Bagi sebagian besar pengungsi tersebut, kembali ke rumah meski hancur lebih baik ketimbang harus meninggalkan kampung halaman mereka.
Surat tersebut dikirim ke Menlu AS Rubio setelah Trump bersikukuh tetap merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania.
Dia bahkan tak peduli dengan penolakan dari para pemimpin Mesir dan Yordania untuk menampung warga Gaza.
"Kami melakukan banyak hal untuk mereka dan mereka akan melakukannya," kata Trump pada 31 Januari.