Bulog Pati Pastikan Stok Pangan Aman, 15 Ribu Ton Beras Siap Didistribusikan

3 days ago 9

Pati, Infojateng.id  – Ketersediaan stok pangan di Kabupaten Pati dipastikan aman oleh Perum Bulog. Hingga awal tahun 2025, sebanyak 15 ribu ton beras telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah yang dikenal sebagai Bumi Mina Tani.

Kepala Cabang (Kacab) Bulog Pati, Nur Hardiansyah, mengungkapkan bahwa jumlah tersebut mencukupi kebutuhan beras Kabupaten Pati, bahkan masih bisa bertahan hingga tujuh bulan ke depan. Selain itu, pasokan minyak goreng dan gula juga disiapkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Stok beras di Kabupaten Pati saat ini sekitar 15 ribu ton, sementara kebutuhan bulanan sekitar 2.000 ton, sehingga persediaan masih aman hingga tujuh bulan ke depan. Sementara itu, stok gula mencapai 2.000 ton, cukup untuk tiga bulan. Sedangkan untuk minyak goreng, tersedia 10.600 liter, yang akan disalurkan secara bertahap,” jelas Nur Hardiansyah, Kamis, 27 Maret 2025.

Bulog Pati Serap Hingga 800 Ton Beras per Hari

Bulog Pati terus melakukan penyerapan beras dari petani guna menjaga stabilitas pasokan. Setiap hari, Bulog mampu menyerap 200 hingga 300 ton beras, serta 350 ton gabah dari petani lokal. Secara keseluruhan, penyerapan beras di wilayah Karesidenan Pati mencapai 700 hingga 800 ton per hari, menjadikan Kabupaten Pati sebagai daerah dengan jumlah penyerapan tertinggi dibandingkan lima kabupaten lainnya.

“Jika dihitung keseluruhan, beras yang diserap dari petani Pati bisa mencapai 200–300 ton per hari, ditambah dengan gabah setara 350 ton beras. Dengan demikian, total penyerapan harian dari seluruh Karesidenan Pati mencapai 800 ton,” terang Nur Hardiansyah.

Tiga Program Prioritas: SPHP, Banpang, dan Bantuan Bencana

Bulog Pati menjalankan tiga program utama dalam pendistribusian cadangan beras pemerintah, yaitu:

1. Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP)

Program ini bertujuan untuk menjaga harga pangan tetap stabil, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. SPHP dilaksanakan melalui berbagai kanal distribusi, seperti pasar tradisional, Rumah Pangan Kita (RPK), dan Gerakan Pangan Murah (GPM). Bulog juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pati dalam menggelar operasi pasar guna memastikan harga tetap terkendali menjelang hari raya.

“SPHP masih berjalan hingga 29 Maret 2025, terutama untuk menjaga kestabilan harga di tengah meningkatnya permintaan menjelang Idulfitri,” tambahnya.

2. Bantuan Pangan (Banpang)

Program ini menyasar masyarakat yang membutuhkan. Namun, penyaluran Banpang tahun 2025 sementara ditunda karena pemerintah pusat masih dalam tahap pengadaan stok pangan nasional.

“Awalnya Banpang direncanakan berjalan mulai Januari atau Februari 2025, namun ditunda hingga setelah panen raya selesai. Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Badan Pangan Nasional (Bapanas),” jelasnya.

3. Bantuan Bencana Alam

Bulog juga menyiapkan cadangan beras untuk kebutuhan darurat jika terjadi bencana alam di Kabupaten Pati. Hingga saat ini, bantuan belum disalurkan karena tidak ada laporan kejadian bencana besar di wilayah tersebut.

“Jika terjadi bencana, kami siap menyalurkan bantuan beras cadangan pemerintah. Jumlahnya akan disesuaikan dengan jumlah keluarga terdampak, dengan alokasi 2,4 kilogram per kepala keluarga (KK),” tutupnya.

Dengan adanya jaminan stok pangan yang memadai, masyarakat Pati diharapkan tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan bahan pokok. Pemerintah dan Bulog terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga demi kesejahteraan masyarakat. (one/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |