Langkah Kongkret Mewujudkan Kesejahteraan Perempuan dan Anak

2 days ago 12

Infojateng.id – Perempuan dan anak-anak merupakan dua kelompok penting dalam struktur sosial yang berperan besar dalam membentuk masa depan bangsa.
Namun dalam kenyataannya, masih banyak perempuan yang mengalami diskriminasi gender, serta anak-anak yang terabaikan hak-haknya.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya nyata untuk meningkatkan peran perempuan dan memastikan perlindungan menyeluruh bagi anak-anak.

Dikutip dari Dinsosri.id berikut berbagai strategi untuk mencapai dua tujuan mulia tersebut.

1. Pendidikan yang Setara

Pendidikan adalah kunci utama dalam meningkatkan peran perempuan. Sayangnya, di beberapa daerah, akses terhadap pendidikan bagi anak perempuan masih lebih rendah dibandingkan laki-laki. Oleh karena itu:

Orang tua perlu menanamkan kesadaran bahwa pendidikan anak perempuan sama pentingnya dengan anak laki-laki.

Pemerintah dan organisasi masyarakat harus menyediakan program beasiswa dan insentif bagi anak perempuan untuk melanjutkan sekolah.

Sekolah perlu menjadi ruang aman yang bebas dari kekerasan, diskriminasi, dan pelecehan.

Ketika perempuan berpendidikan, mereka memiliki peluang lebih besar untuk terlibat dalam pengambilan keputusan, baik di rumah tangga, komunitas, hingga tingkat nasional.

2. Kemandirian Ekonomi Perempuan

Perempuan yang mandiri secara ekonomi lebih berdaya dan mampu melindungi diri serta anak-anaknya dari berbagai risiko, termasuk kekerasan dalam rumah tangga. Beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Dorong pelatihan keterampilan bagi perempuan, seperti menjahit, memasak, kerajinan tangan, atau digital marketing.

Fasilitasi akses perempuan terhadap modal usaha, seperti kredit mikro atau koperasi perempuan.

Kembangkan ekosistem UMKM ramah perempuan, termasuk kebijakan kerja fleksibel bagi ibu rumah tangga.

Kemandirian ekonomi menjadi pintu bagi perempuan untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan dan kesejahteraan keluarga.

3. Ruang Peran Perempuan dalam

Pengambilan Keputusan
Partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan, baik di tingkat keluarga, komunitas, maupun pemerintahan, perlu ditingkatkan. Tips yang bisa diterapkan antara lain:

Berikan pelatihan kepemimpinan dan advokasi bagi perempuan.

Pastikan adanya kuota atau representasi perempuan di lembaga legislatif dan organisasi masyarakat.

Tumbuhkan budaya yang menghargai suara perempuan, termasuk dalam forum keluarga.

Dengan turut andil dalam keputusan penting, perempuan dapat lebih aktif memperjuangkan isu-isu terkait perempuan dan anak.

4. Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi

Anak-anak adalah kelompok rentan yang membutuhkan perlindungan khusus. Kekerasan terhadap anak bisa terjadi di rumah, sekolah, hingga lingkungan digital. Untuk itu:

Orang tua harus menciptakan komunikasi terbuka dan membangun kedekatan emosional dengan anak.

Sekolah harus memiliki mekanisme pelaporan yang aman dan cepat terhadap kasus kekerasan atau perundungan.

Tingkatkan literasi digital untuk mencegah eksploitasi online, termasuk pelecehan atau penipuan terhadap anak.

Perlindungan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga, tapi juga masyarakat dan negara.

5. Kampanye Kesadaran Publik

Salah satu tantangan utama dalam upaya ini adalah rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peran perempuan dan perlindungan anak. Maka dari itu:

Lakukan kampanye melalui media sosial, radio, dan televisi lokal dengan bahasa yang mudah dipahami.

Libatkan tokoh masyarakat, agama, dan pemuda untuk menyuarakan isu-isu perempuan dan anak.

Adakan kegiatan komunitas seperti diskusi publik, seminar, atau pelatihan parenting.

Kesadaran yang tinggi dari masyarakat akan membentuk ekosistem sosial yang peduli dan bertanggung jawab terhadap perempuan dan anak-anak.

6. Dorong Kolaborasi Multi-Pihak

Upaya peningkatan peran perempuan dan perlindungan anak akan lebih efektif jika dilakukan secara kolaboratif. Pemerintah, LSM, swasta, dan masyarakat perlu:

Menyusun program terpadu berbasis data lokal.

Membentuk pos perlindungan anak dan perempuan di tingkat desa atau kelurahan.

Melibatkan sektor swasta dalam CSR (Corporate Social Responsibility) yang fokus pada pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan perlindungan anak.

Dengan bekerja bersama, perubahan akan lebih cepat dan terasa dampaknya di seluruh lapisan masyarakat.

Perempuan yang berdaya dan anak-anak yang terlindungi akan menjadi pondasi bagi masyarakat yang adil, makmur, dan berkelanjutan. Peningkatan peran perempuan bukan sekadar isu gender, tapi juga strategi pembangunan jangka panjang. Perlindungan anak pun bukan hanya tugas negara, tapi amanah moral seluruh masyarakat. Mari mulai dari lingkungan terdekat kita—keluarga dan komunitas—untuk menciptakan perubahan positif bagi masa depan yang lebih baik.(redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |