NUUK, iNews.id - Para politisi Denmark dilanda kepanikan menyusul rencana Donald Trump merebut atau membeli Greenland. Pulau di Kutub Utara itu merupakan wilayah otonomi Denmark yang memiliki pemerintahan sendiri, namun Trump ingin memegang kendali penuh.
Posisi Greenland dianggap strategis sebagai zona keamanan dari ancaman Rusia. Tak heran jika AS memiliki pangkalan militer di wilayah itu.
Baca Juga
Greenland Mungkin Merdeka dari Denmark, tapi Tak Akan Bisa Direbut Amerika
Kuno Fencker, anggota parlemen Greenland dari partai berkuasa, Siumut, mengatakan Denmark meningkatkan perhatiannya kepada wilayahnya setelah ancaman Trump disampaikan.
"Saya kira Denmark mulai lebih menghormati kami dan mereka panik, mencoba menghubungi Donald Trump dan pemerintahannya," kata Fencker, seperti dikutip dari Sputnik.
Baca Juga
Trump Akan Rebut Greenland dari Denmark, Uni Eropa Pasang Badan
Dia melanjutkan, nasib Greenland hanya akan ditentukan oleh pemerintah dan rakyat sendiri, bukan pihak lain. Greenland bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Berstatus sebagai wilayah otonomi, Greenland diberi kebebasan dalam menentukan kebijakan dalam negerinya, namun terkait luar negeri, Pemerintah Denmark lebih berperan.
Baca Juga
Gawat! Trump Ancam Denmark jika Tak Serahkan Greenland, Singgung Kekuatan Militer
"Kami tidak ingin ada perantara dalam hal politik luar negeri lagi. Kami bisa bekerja sama dalam hal pertahanan, keamanan, ekonomi, perdagangan, dan segala hal, tapi kami tidak ingin diganggu atau diberi tahu bahwa 'Anda tidak punya kompetensi lagi di sini'," tuturnya, seraya menegaskan Greenland ingin kerja sama yang setara.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen pada 15 Januari lalu mengundang Trump untuk mengunjungi Denmark dalam panggilan telepon. Dia mengatakan warga Greenland yang akan memutuskan sendiri apakah akan merdeka dari Denmark atau tidak.
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow