Jepara, Infojateng.id – Insan Purnakaryawan Pendidikan dan Kebudayaan (IPPK) diharapkan dapat terus menjadi mitra yang handal bagi pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pembangunan, terutama sektor pendidikan di Jepara.
IPPK merupakan aset yang sangat berharga, karena merupakan sumber daya berpengalaman, pengetahuan, dan dedikasi yang tak ternilai harganya.
Hal tersebut disampaikan Bupati Jepara Witiarso Utomo saat menghadiri Silaturahim, Rakor, dan Halalbihalal Keluarga Besar IPPK Kabupaten Jepara, di Gedung Kesenian Srobyong, Kecamatan Mlonggo, Rabu (16/4/2025).
Acara tersebut dihadiri Kepala Perangkat Daerah, Forkompincam Mlonggo, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP, SMA, SMK, Pengurus IPPK Jepara, Ketua IPPK Kecamatan Se-Kabupaten Jepara, serta Insan Pendidikan.
Bupati mengatakan, IPPK telah memberikan kerja keras dan dedikasi untuk kemajuan pendidikan dan kebudayaan di daerah.
Tentunya, Organisasi ini memiliki peran strategis dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur, yang telah ditanamkan selama bertahun-tahun di dunia pendidikan dan kebudayaan.
“Keberadaan IPPK sangat penting, terutama dalam mendukung Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kebudayaan di Jepara,” ucap Mas Wiwit, sapaan Bupati Jepara.
Beberapa peran yang dapat diberikan IPPK untuk kemajuan Jepara antara lain, mendorong program pengembangan sumber daya manusia (SDM), pelestarian dan pengembangan budaya lokal, serta bersinergi dengan pemerintah demi mewujudkan program-program daerah.
Selaras dengan hal tersebut, saat ini Kabupaten Jepara masih menghadapi persoalan terkait pendidikan, terutama penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS).
Meski cenderung menurun, masih terdapat sekitar 4000 anak usia 7-18 tahun di Jepara yang bersatus ATS.
“Kami percaya, bahwa untuk menyelesaikan masalah ini dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat, dunia usaha, dan organisasi Kemasyarakatan, seperti IPPK,” tuturnya.
Lebih lanjut, Mas Wiwit berharap IPPK juga dapat membantu mendampingi anak yang putus sekolah, untuk kembali melanjutkan pendidikan mereka, melalui berbagai program pembinaan dan pelatihan keterampilan.
Selain itu, IPPK juga dapat berperan dalam menggalang bantuan dari berbagai pihak, demi keberlanjutan pendidikan anak-anak Jepara.
“Selain saling memaafkan, semoga semangat kebersamaan ini terus menginspirasi kita berkontribusi lebih bagi Kabupaten Jepara,” terangnya.
Sementara itu, Ketua IPPK Kabupaten Jepara Ahmad Khusairi menjelaskan, IPPK berdiri pada 29 Juli 1973.
Menurutnya, silaturahmi dan halalbihalal seperti ini bukan hanya menjadi ajang saling memaafkan, tapi juga sarana untuk mempererat koordinasi dalam membangun masyarakat yang berkarakter dan berbudaya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak untuk terus berkontribusi, berbagi pengalaman, dan menjadi teladan bagi generasi muda maupun masyarakat luas.
“Mari kita bersama-sama menjaga semangat untuk terus bergerak maju demi terwujudnya pembangunan pendidikan dan kebudayaan di daerah kita,” jelas Khusairi. (eko/redaksi)