Semarang, Infojateng.id – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Tengah akan mengusulkan pemindahan lokasi gerai di Bandara Ahmad Yani karena dinilai tidak strategis untuk menarik pengunjung.
Hal itu ditegaskan Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin, usai mengukuhkan pengurus Dekranasda Provinsi Jawa Tengah dan melantik 35 Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota Jawa Tengah, di gedung Gradika Bhakti Praja komplek gubernuran Jl Pahlawan Semarang, Kamis (17/4/2025).
Tenant Dekranasda yang berada di Bandara Ahmad Yani dinilai tidak menarik karena berada di terminal kedatangan. Sudah begitu letaknya di bagian pojok.
Harusnya, kata Nawal, jika mau jualan produk kerajinan khas Jawa Tengah, lokasinya di lorong kepulangan para penumpang arah Jakarta. Sehingga mereka bisa mampir untuk membeli oleh-oleh.
“Kami akan meminta lokasi gerai Dekranasda yang di bandara untuk dipindahkan ke lokasi yang lebih strategis. Gerai Dekranasda merupakan ruang pamer karya kreatif yang merupakan produk unggulan dari UMKM di Jawa Tengah,” kata Ning Nawal, panggilan akrabnya.
Termasuk tenant Dekranasda yang ada di lantai bawah Gedung kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jl Pahlawan Semarang.
Meski bagus, menurutnya ke depan perlu ditata ulang supaya menjual. Baik konten maupun cover depanya perlu ditata supaya menarik pengunjung.
Disampaikan Ning Nawal, kehadiran Dekranasda dalam mendukung pertumbuhan usaha dan industri kerajinan tangan di Indonesia telah membawa dampak yang positif.
Kehadiran Dekranasda juga memainkan peran utama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kerajinan tangan dalam budaya dan ekonomi Indonesia.
Dalam sambutannya, Ning Nawal menyampaikan data dari BPS, total volume usaha UKM di Jawa Tengah, yang notabene mayoritas dalamnya pengrajin, mampu berkontribusi terhadap PDRB Jawa Tengah tahun 2024 sebesar Rp.212,951 Trilyun atau sekitar 14,75% dari total PDRB yang sebesar Rp.1,817 Trilyun.
Sedangkan dari sisi kontribusi terhadap penyelesaian masalah pengangguran, jumlah tenaga kerja UKM sebanyak 2,097 juta orang atau mampu berkontribusi sebesar 10,05% dari seluruh tenaga kerja di Jawa Tengah yang sebanyak 20,86 juta orang.
“Tidak kita pungkiri bahwa masih banyak PR yang harus dikerjakan oleh Dekranasda, antara lain permodalan dan persaingan dengan barang impor,” kata isteri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen itu.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen yang juga Dewan Pembina Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, yang hadir mewakili Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, meminta Dekranasda Jawa Tengah menuntaskan Pekerjan Rumah (PR) yang dihadapi dengan menjalin kolaborasi bersama stakeholder.
“Saya yakin dengan kepengurusan dan kolaborasi PR yang dihadapi akan dapat dituntaskan,” kata Gus Yasin, sapaan akrab wagup.
Terutama dengan masuknya pengurus baru dari unsur swasta, diharapkan gerak Dekranasda untuk berkolaborasi dengan dunia usaha akan semakin lincah.
“Saya minta tolong untuk pengurus dari unsur perusahaan swasta bisa memfasilitasi kemudahan-kemudahan untuk kemajuan para pengrajin dan UMKM,” ujarnya. (eko/redaksi)