Semarang, Infojateng.id – Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin memberikan sinyal kesiapan untuk maju sebagai Calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Muktamar ke-10. Agenda besar ini direncanakan berlangsung setelah Lebaran, menjadi momentum penting bagi kebangkitan partai berlambang Ka’bah tersebut.
Sinyal ini semakin kuat setelah pertemuan para pengurus, tokoh, dan kyai PPP se-Jawa Tengah dalam acara buka bersama di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Mijen, Semarang, pada Kamis (13/3/2025). Dalam kesempatan itu, Gus Yasin mengungkapkan bahwa keputusannya untuk maju masih bergantung pada dukungan dari pengurus daerah maupun wilayah.
PPP Butuh Pemimpin yang Kuat untuk Bangkit
Meskipun belum secara gamblang menyatakan pencalonannya, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah ini menegaskan bahwa PPP harus kembali solid untuk menghadapi Pemilu 2029. Menurutnya, partai ini butuh pemimpin yang mampu merangkul semua elemen, terutama kyai dan pesantren, yang selama ini menjadi pilar utama kekuatan PPP.
“PPP harus kembali ke pesantren. Kita harus merangkul lagi para kyai, kader, dan pesantren yang pernah membesarkan partai ini. Tanpa itu, sulit bagi PPP untuk bangkit,” ujar putra ulama kharismatik, Mbah Maimoen Zubaer.
Menyiapkan Strategi untuk Kebangkitan PPP
Gus Yasin menegaskan bahwa pertemuan tersebut menjadi ajang diskusi untuk menyusun strategi kebangkitan PPP ke depan. Menurutnya, muktamar mendatang harus menjadi titik balik agar partai ini bisa kembali solid dan lolos parlemen pada Pemilu 2029.
“Saya diundang dalam forum ini, dan InsyaAllah siap berdiskusi tentang langkah-langkah strategis PPP. Ini adalah momen penting untuk menyatukan kembali kekuatan agar PPP bisa bangkit,” tegasnya.
PPP dan Tirakat Politik: Pesan Mbah Maimoen
Ketika disinggung soal kegagalan PPP menembus parlemen pada Pemilu 2024, Gus Yasin memilih untuk tidak berspekulasi mengenai penyebabnya. Namun, ia mengingat pesan sang ayah, Mbah Maimoen, yang menyebut bahwa ada masa di mana PPP perlu menjalani “tirakat” di luar parlemen untuk kembali memperkuat perannya sebagai penyeimbang politik nasional.
“Soal alasan kegagalan, saya tidak mau berspekulasi. Bisa jadi ini adalah teguran Allah. Mbah Maimoen pernah mengatakan bahwa PPP harus ada sebagai kekuatan penyeimbang di Indonesia, meskipun tidak selalu berada di dalam parlemen,” tambahnya.
Muktamar Penentu Arah Baru PPP
Terkait waktu dan tempat pelaksanaan Muktamar ke-10, Gus Yasin menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme partai sesuai AD/ART. Namun, kabar yang beredar menyebutkan bahwa Muktamar akan digelar pasca Lebaran, sekitar akhir April atau awal Mei 2025, dengan Kota Semarang sebagai kandidat lokasi utama.
Desakan Pergantian Ketua Umum Makin Kuat
Ketua DPW PPP Jawa Tengah, Masruhan Samsurie, menegaskan bahwa perubahan kepemimpinan menjadi solusi utama untuk menyelamatkan PPP dari keterpurukan. Ia menilai pergantian Ketua Umum tak bisa ditunda lagi.
“PPP butuh kepemimpinan baru. Ini mendesak, tidak bisa ditunda. Ketua umum harus bertanggung jawab atas kondisi saat ini,” ujarnya.
Dukungan Kuat untuk Gus Yasin
Dalam forum buka bersama tersebut, para kyai dan pengurus PPP yang hadir secara bulat mendukung Gus Yasin untuk maju sebagai Ketua Umum. Mereka menilai bahwa sosoknya yang berasal dari lingkungan pesantren, serta kedekatannya dengan para ulama, menjadikannya pilihan ideal untuk memimpin PPP.
“Kita ingin mengembalikan PPP ke akar perjuangannya, yaitu pesantren. Maka bismillah, mulai hari ini kita mengusung Gus Yasin sebagai Ketua Umum PPP,” tegas KH Fadlolan Mussaffa’, Pengasuh Ponpes Fadhlul Fadhlan Semarang.
Muktamar PPP ke-10 diprediksi akan menjadi ajang pertarungan sengit bagi kader-kader terbaik partai dalam menentukan arah masa depan partai ini. (one/redaksi)