Infojateng.id – Setidaknya ada lima kontestan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia siaga satu untuk menghadapi pertandingan lanjutan bulan Maret ini. Tidak ketinggalan Timnas Indonesia.
Ambisi besar dirasakan Timnas Indonesia untuk bisa tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Pada edisi 1938 di Prancis, Indonesia sempat ikut namun masih menggunakan nama Hindia Belanda.
Kini Timnas Indonesia masih punya kans yang sama besarnya dengan Australia, Arab Saudi, Bahrain dan China. Pasukan Patrick Kluivert sedang berada di posisi ketiga dengan nilai 6.
Mereka memiliki poin yang sama dengan tiga negara lainnya, Bahrain, Arab Saudi, dan China.
Sementara Jepang berada di peringkat pertama dengan 16 poin setelah memenangkan lima dari enam pertandingan mereka sejauh ini.
Kemudian Australia menyusul dengan tujuh poin, tetapi hanya unggul satu poin di atas Timnas Indonesia, Arab Saudi, Bahrain dan China, yang semuanya masing-masing memiliki enam poin dalam kelompok yang diperebutkan dengan ketat ini.
Lantas skenario seperti apa yang harus ditempuh Timnas Indonesia untuk bisa tampil ke Piala Dunia tahun depan?
Segel Posisi Runner-up
Sesuai regulasinya, konfederasi Asia atau AFC ditetapkan akan punya delapan wakil yang pasti untuk tampil di Piala Dunia 2026 melalui babak kualifikasi. Ditambah satu tim lagi apabila bisa melaju hingga menang di babak play-off putaran kelima.
Saat ini 18 tim bertarung di putaran ketiga dengan terbagi ke dalam tiga grup, yang masing-masing grup diisi enam tim.
Timnas Jepang di ambang lolos ke Piala Dunia 2026, sebab hanya butuh satu kali kemenangan saja.
Persaingan di Grup C memang sangat sengit, karena lima tim lainnya masih punya kesempatan yang sama besarnya untuk menemani Jepang. Jelas syaratnya adalah mengakhiri ronde ketiga dengan posisi tepat di bawah Jepang.
Ya, hanya ada dua tim di masing-masing grup pada putaran ketiga untuk memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia masih punya empat pertandingan tersisa melawan Australia dan Bahrain di bulan Maret ini, serta duel kontra China dan Jepang pada Juni mendatang.
Peluang itu masih terbuka, Timnas Indonesia akan menghadapi Australia pekan depan di Sydney.
Jika berhasil menang, maka skuad Garuda menggeser posisi Australia di urutan kedua dan memegang kendali untuk mendampingi Jepang.
Pantang Tergelincir
Timnas Indonesia tidak boleh lengah apalagi tergelincir di empat partai tersisa. Setelah laga di Sydney, Thom Haye dkk. fokus ke laga menjamu Bahrain dan dilanjutkan pertandingan di bulan Juni kontra China serta Jepang.
Apabila pada akhirnya Timnas Indonesia gagal finis di posisi dua besar teratas ronde ketiga, masih ada harapan untuk tampil di putaran keempat.
Syarat ini adalah harus berada di posisi ketiga atau keempat klasemen akhir putaran ketiga.
Sebab masih ada tiket dari wakil Asia di babak ini. Nantinya ada enam tim di ronde keempat yang akan dibagi menjadi dua grup, berarti setiap grup diisi tiga tim.
Timnas Indonesia harus berjuang mati-matian di ronde ini, karena hanya ada satu tiket di masing-masing grup untuk lolos otomatis ke Piala Dunia Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tahun depan.
Jalan Terakhir
Jika masih juga gagal mengunci juara grup di putaran keempat, peluang terakhir ada di putaran kelima.
Pada fase ini, runner-up dari dua grup di putaran keempat akan bertanding dalam dua leg untuk menentukan wakil Asia di play-off inter-konfederasi.
Tim pemenang dari putaran kelima akan bergabung dengan lima negara lain dari berbagai konfederasi dalam turnamen play-off FIFA. Enam tim ini akan memperebutkan dua tiket terakhir ke Piala Dunia 2026.
Peluang lolos di fase ini lebih kecil karena kualitas lawan yang semakin tinggi. Namun, dengan persiapan dan strategi yang matang, Indonesia tetap memiliki kesempatan untuk membuat kejutan.
Timnas Indonesia punya kans cukup besar dan tidak bisa dianggap remeh oleh lawan-lawannya. Timnas Indonesia mengalami transformasi yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.
Program naturalisasi dengan memanggil pemain-pemain keturunan, ternyata membawa dampak besar.
Gelombang kedatangan pemain-pemain keturunan yang mayoritas Indonesia-Belanda, membuat prestasi skuad Garuda ikut terangkat.
Setidaknya ada 16 pemain keturunan yang sebagian besar bermain di Eropa, belum lagi ditambah tiga pemain baru yaitu Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James yang baru saja menjadi WNI. (eko/redaksi)
Sumber: Bola.com