TEL AVIV, iNews.id - Kebakaran hutan Israel memicu krisis politik yang sebelumnya sudah panas. Para elite saling menyalahkan mengenai penanganan kebakaran yang lamban.
Warga Israel, terutama yang terdampak kebakaran antara Tel Aviv dan Yerusalem, menyalahkan lambannya pemadaman api kebakaran hutan. Api sebenarnya bisa cepat dijinakkan dengan menggunakan pesawat atau helikopter, namun tidak maksimal.

Baca Juga
Indonesia Lihatlah! Gubernur Kalimantan Utara Malu Kebutuhan Pokok Rakyat Bergantung pada Malaysia
Bukan hanya itu, proses evakuasi warga yang tinggal di permukiman terdampak langsung kebakaran juga lamban.
Mantan pejabat keamanan publik Israel, Tomer Lotan, menuduh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir sebagai biang kerok lambannya penanganan kebakaran tersebut. Pasalnya Ben Gvir pada 2022 menolak permintaan kepolisian Israel untuk pengadaan helikopter Black Hawk yang bisa digunakan untuk pemadam dan evakuasi.

Baca Juga
Horor! Penampakan Hebatnya Kebakaran Hutan Israel, Api Lahap Mobil di Jalan Penumpang Berlarian
Para pejabat Israel saat itu sudah memprediksi ancaman kebakaran hutan besar dan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi dan penanganannya, namun dimentahkan oleh menteri radikal sayap kanan tersebut.
Lotan bahkan heran mengapa Ben Gvir, sosok politikus kontroversial, ditunjuk sebagai menteri. Dia pun menyebut Ben Gvir harus beranggung jawab dalam kebakaran terbaru ini.

Baca Juga
Israel Diamuk Api, Kebakaran Hutan Makin Dahsyat Menjalar ke Pinggiran Yerusalem
"Tidak ada contoh yang lebih jelas dari ketidakbertanggungjawaban dan bahaya penunjukan Ben-Gvir sebagai menteri," kata Lotan, mengacu pada kebakaran saat ini.
Sementara itu putra Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Yair Netanyahu, dalam posting-an di media sosial X menuduh aktivis sayap kiri di balik kebakaran tersebut.

Baca Juga
3 Jet Tempur Buatan AS yang Digunakan Israel Serang Gaza, F-35 Bombardir Kamp Pengungsi
"Ada sesuatu yang mencurigakan di sini. Kelompok sayap kiri Kaplanis dalam beberapa pekan terakhir berusaha keras membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor," kata Yair, dalam posting-an, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (1/5/2025).