TBILISI, iNews.id - Mantan pemain sepak bola profesional, Mikheil Kavelashvili, terpilih sebagai presiden Georgia, Sabtu (14/12/2024). Hasil pemungutan suara di parlemen negara Eropa itu memberikan suara untuk mantan pemain Manchester City itu.
Kavelashvili dikenal sebagai politikus yang keras terhadap negara Barat. Dia mengalahkan petahana yang justru pro-Barat. Pandangan-pandangannya sangat anti-Barat, meskipun sering kali hanya bersifat konspirasi.
Baca Juga
Apes! Ketua KPU Georgia Disiram Cat Hitam saat Sidang Penghitungan Suara
Dalam pidato publik tahun ini, dia berulang kali menuduh badan intelijen negara Barat berusaha mendorong Georgia ke dalam perang melawan Rusia.
Sementara itu ratusan orang berunjuk rasa di luar gedung parlemen menentang terpilihnya Kavelashvili. Mereka rela berkumpul di tengah hujan salju sejak sebelum pemungutan suara digelar.
Baca Juga
Rusia Bakal Caplok Wilayah Ossetia Selatan dan Abkhazia dari Georgia
Sebgai sindiran, massa bermain sepak bola di jalanan luar gedung parlemen serta melambaikan-lambaikan kartu merah.
Terpilihnya Kavelashvili memupus keinginan sebagian rakyat Georgia agar negaranya bisa bergabung dengan Uni Eropa yang tentu saja bagian dari Barat.
Baca Juga
Pisah dari Georgia, Ossetia Selatan Bakal Bergabung Jadi Bagian Rusia
Seorang demonstran, Vezi Kokhodze, menggambarkan pemungutan suara itu sebagai pengkhianatan terhadap keinginan warga Georgia untuk berintegrasi dengan Barat.
"Pemilihan umum hari ini merupakan keinginan yang jelas dari sistem untuk membawa Georgia kembali ke akar Soviet," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters.
Presiden Georgia dipilih oleh dewan elektoral yang terdiri atas anggota parlemen dan perwakilan pemerintah daerah. Dari 225 elektor yang hadir, 224 memilih Kavelashvili. Dia merupakan kandidat tunggal dalam pemilihan itu.