JAKARTA, iNews.id - Mantan Ketua Umum PSSI Periode 2003-2011, Nurdin Halid menyambut positif langkah pelatih baru Timnas Indonesia Patrick Kluivert yang ingin memahami kultur sepak bola Indonesia. Kluivert diketahui telah bertemu dengan Direktur Teknik Timnas Indra Sjafri dan juga Bima Sakti.
Nurdin mengatakan, seorang pelatih tim nasional harus paham kultur sepak bola sebuah negara. Dia memuji langkah Kluivert yang ingin mengetahui kultur sepak bola Tanah Air.
Baca Juga
Bung Towel Klarifikasi usai Ledek Shin Tae-yong Cocoknya Jualan
"Saya melihat hari ini membaca ini, ini langkah awal dari Patrick ini bagus, dia ingin mengetahui kultur sepak bola Indonesia dengan cara dia mendatangi direktur teknik Indra Sjafri ke lapangan, bertemu Bima Sakti. Bukan sowan, dia ingin tahu kultur, pasti ada diskusi, dia tanya itu,” ujar Nurdin dalam acara Rakyat Bersuara dengan tema 'Piala Dunia Harga Mati! Kluivert Bisa?', Selasa (14/1/2025).
Dia menilai, Kluivert memiliki pendekatan positif dengan pernyataannya yang menekankan pentingnya Timnas Indonesia sebagai tulang punggung masa depan sepak bola nasional.
“Dan keluar dari pernyataan Patrick kalau tidak salah Timnas Indonesia merupakan tulang punggung masa depan Timnas, dia tidak mengatakan organisasi. Itu artinya dia ingin memahami kultur. Dan seorang pelatih harus paham kultur sebuah negara. Langkah awal ini bagus,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Nurdin menyoroti kendala komunikasi yang kerap menjadi tantangan besar bagi pelatih asing di Indonesia, termasuk dalam situasi pertandingan. Dia mencontohkan pengalaman Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan, yang sering menghadapi kendala bahasa saat memberikan instruksi di tengah pertandingan.
“Jadi setiap pelatih itu pasti sudah mengatur strategi dan taktik, apakah 4-3-3 atau 5-4-1 dan sebagainya. Pada saat itu, Shin Tae-yong yang tidak bisa berbahasa Indonesia menjelaskan kepada pemain dengan penerjemah. Namun ketika pemain di lapangan strategi yang sudah disampaikan tidak berjalan,” ucapnya.
“Dia strateginya sudah disampaikan waktu manajemen tidak berjalan dia ingin mengubah atau dia ingin memperkuat itu, komunikasi ini sudah terlambat, gol tercipta itu yang dimaksud tadi salah satunya,” tuturnya.
Editor: Aditya Pratama