Pemprov Siap Wujudkan Jawa Tengah sebagai Penopang Swasembada Garam

12 hours ago 3

Semarang, Infojateng.id — Melalui kolaborasi dengan para aktor, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang dipimpin gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan wakilnya Taj Yasin Maimoen, siap menjadi penopang utama swasembada garam.

Hal itu sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Perpres No.17 Tahun 2025.

Hal ini menjadi salah satu simpulan dari kegiatan Temu Aktor, “Kolaborasi Menuju Kebangkitan Industri Garam Di Jawa Tengah Untuk Kesejahteraan Rakyat“, Kamis (4/12/2025).

Kegiatan ini diselenggarakan melalui kolaborasi antara Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jateng, Universitas Diponegoro, DPD RI, dan PT SPJT di auditorium FISIP Undip.

Acara dihadiri Pemerintah Kabupaten/Kota yang memiliki potensi industri garam, petambak garam, koperasi garam, perguruan tinggi, BPOM, BUMD, Organisasi Keagamaan, dan TPPD Jawa Tengah.

Abdul Kholik sebagai anggota DPD RI, menilai, bahwa potensi garam di Jawa Tengah selama ini masih terabaikan.

Dalam pandangannya, garam berpotensi menjadi produk unggulan yang dapat menjadi salah satu kekuatan ekonomi Jawa Tengah.

Salah satu persoalan yang dihadapi adalah semakin berkurangnya jumlah petambak garam.

Jika pada 2020 jumlah petambak garam di Jawa Tengah mencapai 13.260 orang, pada 2024 tinggal 6.420.

Oleh karena itu perlu optimalisasi skala produksi dan peningkatan teknologi selain hilirisasi industri dan pemberdayaan petambak garam.

Dirinya sangat mendukung jika BUMD Jawa Tengah berfokus pada pengembangan industri garam baik di wilayah pantai utara maupun selatan, termasuk di Kabupaten Grobogan yang memiliki keunikan.

Lilik Harnadi, dari Dinas Perikanan dan Kelautan Jateng memaparkan,  secara regulasi Jawa Tengah sudah memiliki payung hukum yang kuat dalam pengembangan industry garam.

Berdasarkan uji sampel sejak 5 tahun terakhir, kemampuan petambak garam dalam memenuhi standar juga semakin meningkat. Jawa Tengah mampu berkontribusi sebesar 31,26 % terhadap produksi nasional.

Untung Juanto, Direktur Utama BUMD PT.SPJT menyampaikan kesiapan PT SPJT sebagai BUMD Jawa Tengah sebagai pemain industri garam.

Gap antara kebutuhan dan produksi masih sangat besar. Dari sekitar kebutuhan garam nasional sebesar 5 juta ton, kemampuan produksi baru berkisar 30 persen.

Pada saat ini pangsa pasar yang sudah terpetakan oleh PT SPJT sebesar 4.500 ton per bulan.

Namun demikian kemampuan produksi PT.SPJT melalui pabrik garam di Pati baru sebesar 2.000 ton per bulan.

Oleh karena itu di tahun 2026, PT.SPJT akan membangun pabrik garam di Brebes. Dalam usaha garam, PT.SPJT telah memenuhi berbagai persyaratan mulai dari SNI, sertifikat halal, bahkan sudah mampu menghasilkan garam dengan mesh 100 seperti tepung.

PT.SPJT juga akan terus memperkuat kemitraan dengan koperasi dan petambak garam.

Prof. dr.Zulfa Juniarto dari LPPM Undip menyampaikan, Undip siap membantu pengembangan teknologi guna meningkatkan produksi dan kualitas garam yang dibutuhkan oleh Pemprov Jateng.

Undip akan mengembangkan teknologi mekatronika yang dapat memilah cemaran kotoran secara otomatis untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi proses produksi.

Selain tentunya akan memberikan pendampingan kepada para petambak garam dan pengolahan air residu di pabrik garam.

Prof. Bulan Prabawani, Ph.D, sebagai Ketua SDGs Centre Undip mengungkapkan, bahwa penguatan industri garam kususnya di Jawa Tengah akan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Yakni melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir khususnya petambak garam, menciptakan ekonomi inklusif, dan mendorong kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian kolaborasi antar aktor untuk menciptakan ekosistem industri garam yang sehat dan agile di tengah perubahan arah ekonomi dan kebijakan global sangat strategis.

Masruri, sebagai petambak garam dari Demak menyampaikan perlunya pemerintah mengambil peran dalam pengendalian harga sehingga harga ditingkat petambak bisa stabil dan memberikan keuntungan bagi para petambak. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |