JAKARTA, iNews.id – Pemerintah berencana menghidupkan kembali penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun ajaran 2025/2026. Rencana ini pun didukung oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan praktisi pendidikan.
Menurut Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi apabila para siswa tidak memiliki ilmu pengetahuan yang baik, maka tidak dapat memiliki peminatan khusus untuk mendalami ilmu tersebut. Oleh karena itu, penjurusan dinilai bisa menumbuhkan minat siswa untuk belajar.

Baca Juga
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
"Harapan agar siswa menguasai semua ilmu itu baik, tapi jika tidak siap yang terjadi malah siswa tidak mendapatkan ilmu apa-apa atau hanya sedikit. Jadi dengan adanya penjurusan IPA, IPS dan Bahasa itu bagus agar siswa bisa mempelajari ilmu sesuai dengan minatnya dan menjadi ahli,” ujar Unifah.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh Praktisi Pendidikan Heriyanto bahwa saat penghapusan penjurusan SMA di lapangan tidak sepenuhnya dapat dijalankan dengan baik. Sebab, ia melihat terlalu dini siswa untuk menetapkan profesinya dan memutuskan pelajaran yang diambil.
Baca Juga
Mendikdasmen bakal Hidupkan Kembali Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA, Ini Alasannya
“Dengan contoh, jika siswa yang memilih kedokteran dapat melepaskan fisika, dan konsentrasi pada biologi dan kimia. Namun persoalan yang sering muncul adalah ketika pilihan profesi siswa bisa saja berubah di kelas XII menjadi teknik, sedangkan dalam 2 atau 3 semester sebelumnya, mereka tidak mempelajari fisika,” kata dia.