Plt Kadis DPUTR Pati Riyoso Klarifikasi Terkait Video Viral: Saya Korban Rekayasa dan Pemerasan Digital

1 day ago 8

Pati, infojateng.id – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati Riyoso memberikan klarifikasi terbuka terkait video pribadi yang belakangan viral dan menyeret namanya.

Dalam pernyataan resminya, Riyoso menegaskan bahwa dirinya adalah korban rekayasa digital dan upaya pemerasan yang terencana.

Ia menyampaikan bahwa video yang beredar bukanlah bentuk kesengajaan atau aktivitas pribadi yang melanggar norma, melainkan hasil jebakan dari seseorang yang tidak dikenal melalui panggilan video WhatsApp.

“Kejadiannya saat saya sedang di kamar mandi dan menerima video call secara refleks. Ternyata, isi panggilan itu tidak senonoh dan langsung saya matikan. Saya sangat terkejut,” ungkap Riyoso.

Ia menjelaskan bahwa nomor pelaku tidak pernah disimpan, namun berkali-kali mencoba menghubungi dan memaksanya untuk bertemu. Setelah merasa janggal, Riyoso langsung memblokir nomor tersebut. Sayangnya, semua percakapan yang sempat terjadi telah terhapus dari aplikasi WhatsApp, membuatnya kesulitan mengakses ulang sebagai bukti.

Lebih lanjut, Riyoso menyampaikan bahwa dugaan rekayasa dalam video tersebut sangat kuat. Ia merasa ada unsur manipulasi visual agar seolah-olah dirinya melakukan hal yang tidak pantas.

“Saya tidak pernah melakukan aktivitas tidak senonoh seperti yang dituduhkan. Demi Allah, saya hanyalah korban dari jebakan dan rekayasa digital,” tegasnya.

Menurut Riyoso, tekanan dan upaya pemerasan telah ia alami cukup lama, bahkan sejak mendekati momentum Pilkada. Ia juga menyebut, pernah diminta seseorang tak dikenal menghapus video asusila yang diduga menyeret mantan Bupati Pati. Hanya saja hal itu justru membuatnya bingung karena dia tidak begitu paham terkait video yang dimaksud.

“Saya diteror terus, mulai dari mendekati Pilkada hingga ada yang mengirim pesan agar saya menyampaikan kepada Pak Bupati Pati Sudewo agar tidak membuka kesalahan orang lain,” ungkapnya.

Isi pesan tersebut sebagai berikut, “Wong iku nek digolek salahe yo tetep ono. Tapi yo ojo mbok golek-golek. Nek arep ngejak bukak-bukaan, tak ladeni. Omongo Bo’s mu. Nek iseh arep mbukak salahe wong terus, yo videomu tak viralké. Sak keluargamu. Nek podo-podo ayo mandek ngurusi urusan pribadine wong. Tarung sing jentel. Video-video neng media hapus,” tulis orang yang mengancam Riyoso.

Merespons kejadian ini, Riyoso menyatakan siap menempuh jalur hukum dan telah membentuk tim hukum khusus yang diketuai oleh Haji Mudasir, SH, MH, untuk mengusut tuntas dugaan kejahatan siber ini. Ia juga membuka ruang bagi masyarakat dan media yang ingin bergabung sebagai relawan dalam upaya melawan kejahatan digital dan perlindungan moral publik.

“Saya percaya, siapa pun yang menjebak, memfitnah, dan menyebarkan video itu akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, di dunia dan di akhirat,” ujarnya menutup pernyataan.

Melalui klarifikasi ini, Riyoso berharap masyarakat tidak terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar dan memberikan ruang bagi proses hukum untuk berjalan secara adil.(one/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |