Satlantas Polres Temanggung Ajak Anak Yatim Piatu Belanja Baju Lebaran

1 day ago 6

Temanggung, Infojateng.id – Mata berkaca-kaca tak mampu ditutupi Kasat Lantas Polres Temanggung AKP Tri Affandy saat mengunjungi dua anak yatim piatu yang tinggal sendirian tanpa orang tua, belum lama ini.

Sebelumnya, Kasatlantas AKP Affandy memperoleh informasi dua anak yatim piatu yang tinggal di rumah.

Memperoleh informasi tersebut, Kasatlantas langsung bergerak dan mengajak anggotanya untuk berbagi di bulan Ramadan.

Satlantas Polres Temanggung juga mengajak anak yatim piatu untuk berbelanja baju Lebaran.

Mereka adalah kakak beradik, Jihan Roimahwati (15) dan Muhammad Satrio Dwi Saputra (9). Mereka hanya tinggal berdua dalam gubug kecil di Lingkungan Krikil, Walitelon Selatan, Kecamatan Temanggung.

Kasat Lantas Polres Temanggung AKP Afandy bersama jajarannya berkunjung usai menerima kabar, terdapat sepasang kakak beradik yang harus tinggal hanya berdua, lantaran kedua orang tua dan neneknya telah meninggal dunia.

“Saya sangat prihatin Jihan dan Satrio masih bertatus pelajar,” kata Afandy saat dikonfirmasi, Minggu (16/3/2025).

Raut wajah bahagia terpancar dari keduanya. Saat diminta untuk memilih baju, dua bocah malang tersebut hanya memilih baju koko, celana, kaos, pecis, sandal, dan sembako.

Tidak hanya hadiah untuk Lebaran, lanjutnya, Satlantas Polres Temanggung akan membantu secara rutin dua bocah tersebut. “Insya Allah kalau ada rejeki setiap bulan akan kita bantu,” ujarnya.

Diketahui, Jihan, saat ini masih berstatus sebagai siswi Kelas 9 SMP Negeri 3 Temanggung. Sedangkan Satrio, adiknya baru menginjak Kelas 3 MI Sumur Blandung Kaloran.

Sehari-hari, mereka hanya tinggal berdua di dalam gubug sederhana peninggalan kedua orang tua.

Sang ayah, Endro Hestiyarto meninggal dunia pada Februari 2024 lalu di usia 50 tahun, lantaran penyakit yang ia derita.

Belum kering air mata, ibunya Roniyati menyusul ke hadapan sang pencipta tak lama usai kepergian sang ayah. Tepatnya pada April 2024 pada usia 51 tahun, juga lantaran sakit.

Cobaan bertubi-tubi kakak beradik yang masih belia ini, ternyata belum berakhir.

Beberapa saat setelah menyandang status yatim piatu, Jihan dan Satrio kembali harus merelakan kepergian sang nenek, Rondiyah, pada usia 74 tahun, lantaran penyakit yang telah lama diderita pada Januari 2025 kemarin.

“Dulu kami hidup berlima bersama bapak, ibu, dan nenek. Tapi ketiganya sudah meninggal. Jadi saya dan adik sekarang cuma hidup berdua saja di rumah ini,” ungkap Jihan.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya, mereka hanya tinggal mengandalkan belas kasih para tetangga, yang sering membantu lantaran iba melihat kondisi mereka berdua.  (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |