Sekda Jateng: Wujudkan Sekolah Berintegritas Dimulai dari Tenaga Pendidik dan Siswa

3 weeks ago 36

Semarang, infojateng.id –  Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan, untuk mewujudkan sekolah berintegritas dimulai dari tenaga pendidik dan siswa.

Hal itu disampaikan Sumarno saat memberikan sambutan pada kegiatan Gebyar Aktualisasi Sekolah Berintegritas (SBI) jenjang SMA, SMK, SLB, se-Jateng, di Museum Ronggowarsito, Semarang, Selasa (23/9/2025).

“Sekolah berintegritas itu sebenarnya ada dua sisi. (Dimulai) dari penyelenggara sekolah. Teman-teman guru, kepala sekolah untuk berintegritas di dalam mengelola sekolah,” kata Sumarno.

Adapun yang kedua, kata Sumarno, dari membangun integritas ditujukan untuk anak-anak didik. Integritas dibangun sejak awal untuk menjadikan calon pemimpin yang jujur dan amanah di segala aspek kehidupan kedepannya.

“Anak-anak kita ini dibangun lebih awal. Karena integritas ini sesuatu yang mudah diucap, tetapi implementasinya sulit. Jadi membangun integritas tidak bisa instan ya,” ucap sekda.

Dikatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng mengelola lebih dari 500 sekolah tingkat SMA/SMK, dan SLB. Adapun jumlah anak-anak didik mencapai 1 juta orang.

Untuk itu, lanjut Sumarno, membangun integritas untuk anak-anak didik menjadi penting karena mereka sebagai penerus bangsa. Pada langkah membangun integritas sedari awal dimulai dari lingkungan sekolah juga menjadi upaya strategis.

“Mudah-mudahan nilai-nilai integritas ini tertanam di hati anak-anak kita. Begitu nanti mereka terjun di masyarakat, baik di pemerintahan, dunia usaha dan sebagainya, mereka akan mengedepankan integritas,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Sadimin, mengatakan, kegiatan Gebyar aktualisasi Sekolah Berintegritas jenjang SMA, SMK dan SLB Provinsi Jateng tahun 2025 bertujuan untuk menanamkan dan membudayakan nilai-nilai integritas serta antikorupsi di lingkungan sekolah.

Bagi para siswa, bertujuan untuk membangun karakter yang jujur dan beretika. Internalisasi nilai antikorupsi menanamkan sembilan nilai integritas, yakni, jujur, disiplin, peduli, mandiri, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil kepada para siswa.

“Mencegah perilaku koruptif, memberikan pemahaman bahwa perilaku koruptif dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti mencontek, memanipulasi atau titip absen,” kata Sadimin.

Selanjutnya, bagi para tenaga pendidik bertujuan untuk menciptakan tata kelola yang baik, menerapkan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi dalam dalam pengelolaan sekolah untuk menekan potensi korupsi.

“Kemudian untuk meningkatkan kepercayaan publik, menjadikan sekolah sebagai lembaga yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab di mata masyarakat,” ucapnya.

Sadimin menjelaskan, pentingnya upaya membuat komitmen seluruh warga sekolah. Melibatkan seluruh komponen dari siswa, guru, kepala sekolah dan staf dalam upaya membangun budaya integritas.

Diharapkan juga supaya mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan lingkungan yang mendukung pengembangan potensi siswa. Tidak hanya secara akademik tetapi juga spiritual, dan moral. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |