Semarang, Infojateng.id –Semangat kebersamaan yang terbangun dalam momentum perayaan Idulfitri diapresiasi sejumlah tokoh lintas agama di Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan oleh para tokoh lintas agama saat menghadiri Open House Idulfitri 1446 H yang digelar Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumarno di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Senin (31/3/2025)
Menurut Uskup Agung Semarang, Romo Robertus Rubiyatmoko, Hari Raya Idulfitri yang dirayakan oleh umat muslim menjadi momentum tepat untuk refleksi dan memaknai kebersamaan sebagai bangsa Indonesia, dengan cara membangun kedamaian, persaudaraan, dan kekeluargaan, sehingga tercipta bangsa yang adem ayem.
“Kami sangat berterima kasih karena boleh membangun persahabatan dengan teman-teman dan saudara sekalian, serta bersama-sama membangun bangsa ini dalam kebersamaan. Kita bisa menciptakan bangsa ini yang adem ayem, di mana kita bisa tinggal bersama sebagai saudara,” kata Romo Robertus usai mengucapkan selamat merayakan hari kemenangan bagi seluruh umat muslim.
Kebersamaan itu, lanjut Romo Robertus, telah membuat toleransi antarumat beragama di Jawa Tengah maupun Indonesia sangat luar biasa.
Bahkan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu terkesan dengan masyarakat yang sangat bersaudara dan akrab.
Romo Robertus berharap kepada Gubernur Ahmad Luthfi untuk meneruskan suasana baik yang tercipta.
Kemudian dikembangkan sehingga masyarakat semakin padu, satu, dan guyub rukun.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono.
Ia berterima kasih bisa ikut merayakan Hari Raya Idulfitri bersama umat muslim. Ia yakin Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin dapat membawa Jawa Tengah lebih guyub dan lebih maju.
Sementara Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Tengah, Tri Wahono, menyampaikan Idulfitri tahun ini hampir bersamaan dengan Hari Raya Nyepi.
Toleransi dan kebersamaan di Jawa Tengah semoga selalu terjaga dan dirawat dengan baik.
“Kita harus merawat bersama dan menjadikan pimpinan itu tauladan bagi kita semua. Harapan ke depan Jateng menjadi tauladan bagi kita semua,” kata Tri Wahono.
Adapun Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Jawa Tengah Pendeta, Yosua Wardoyo menegaskan, pada momentum perayaan idul Fitri ini menjadi momentum terbaik untuk seluruh umat beragama di Indonesia, dalam mengembangkan sikap persaudaraan, saling menerima, dan menghormati dalam menjalankan kebebasan beragama di Indonesia.
Pernyataan dari para tokoh lintas agama tersebut selaras dengan makna Idulfitri bagi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
Luthfi mengatakan, idul fitri merupakan momen untuk refleksi bersama dalam rangka menyucikan diri.
“Mari bersama-sama dengan seluruh anak bangsa, khususnya masyarakat Jawa Tengah, untuk membangun diri untuk pembangunan Jawa Tengah. Terutama dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045,” ajak Luthfi.
Menurutnya, membangun daerah tidak bisa dilakukan sendiri, tapi butuh partisipasi dari stakeholder, di antaranya akademisi, masyarakat, wirausaha, dan lainnya.(eko/redaksi)