Jakarta, Infojateng.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah hari ini mengadakan Mudik Gratis Lebaran 2025.
Sebanyak 311 bus disiapkan untuk mengangkut 14 ribu pemudik asal Jawa Tengah yang bekerja di Jakarta.
Dari belasan ribu pemudik tersebut, beberapa di antaranya adalah warga penyandang disabilitas.
Sebagaimana pemudik pada umumnya, warga disabilitas ini sangat senang dengan program mudik gratis, karena dapat menghemat pengeluaran.
Di antara pemudik disabilitas tersebut ada Faedah dan anaknya, Arif. Keduanya merupakan tuna netra yang akan mudik ke kampung halamannya di Cilacap.
Ibu-anak yang sudah hampir tujuh tahun bekerja di panti urut tuna netra ini, mengaku sangat senang.
“Ini mau ke Cilacap. Ada (mudik) gratis alhamdulillah, saya suka, senang, nyaman, tidak pakai biaya,” ujarnya sebelum naik ke dalam bus.
Menurutnya, uang yang seharusnya untuk ongkos mudik dapat disimpan untuk keperluan lainnya. Seperti makan atau keperluan lain di kampung.
Ia berharap program ini terus ada di tahun-tahun ke depan. Apalagi banyak juga teman-teman tuna netra dan disabilitas lain yang memanfaatkan program tersebut.
“Terima kasih banyak, jadi bisa meringankan biaya. Hemat Rp 500 ribu. Dulu sudah pernah ikut (mudik gratis) sekali. Lumayan, (uangnya) bisa untuk makan di rumah,” ungkapnya.
Pemudik lain, Mundoko, juga menyampaikan rasa senang dan terima kasih atas Mudik Gratis yang diselenggarakan Pemprov Jateng dan kabupaten/kota.
Dia dan pemudik lain yang bekerja sebagai karyawan, pedagang kaki lima, dan asisten rumah tangga bisa terbantu.
“Sangat bagus. Saya pulang ke Pekalongan, pulang bersama keluarga. Kerja hampir 10 tahun, ojol sekitar lima tahun lalu. Ada mudik gratis lumayan, hemat sekitar Rp 400 ribu per orang yang biasanya buat ongkos,” ujar Mundoko yang mudik bersama istrinya, Ika.
Edi, pemudik dengan tujuan Purwantoro, Wonogiri, mengaku sudah tiga kali ikut mudik gratis. Itu sangat membantu karena tiket saat Lebaran sangat mahal. Satu orang bisa Rp 600 ribu, padahal satu keluarga ada tiga orang.
“Sangat membantu bagi saya karena faktor ekonomi. Mudik gratis kali ini sudah semakin baik dan lebih mudah dari sebelum-sebelumnya. Beruntung bisa dapat kuota karena banyak sekali yang mendaftar. Sampai saya menunggu dari sore, ada yang tidur di lokasi pendaftaran juga,” ujar buruh lepas di daerah Cijantung tersebut.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, mudik gratis ini memang diperuntukkan bagi warga asal Jawa Tengah yang bekerja sebagai buruh, pedagang kaki lima, asisten rumah tangga, dan sektor informal lainnya.
Mudik gratis ini juga memfasilitasi teman-teman disabilitas. Di antaranya tuna netra yang bekerja di panti urut tuna netra.
“Disabilitas tadi sudah diskusi dengan saya, dia senang dengan adanya mudik gratis, juga beberapa temannya. Sektor formal mereka rata-rata kan satu persen kalau di Jateng, sehingga mereka tidak merasa dianaktirikan atau disisihkan. Kebutuhan khusus kami berikan tempat-tempat khusus untuk mereka. Jangan lupa saya adalah bapaknya disabily di Jawa Tengah,” katanya usai melepas pemudik di TMII, Jakarta Timur. (eko/redaksi)