TEL AVIV, iNews.id - Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir mengancam akan mengundurkan diri jika pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meneken kesepakatan gencatan senjata di Gaza dengan Hamas. Politikus sayap kanan radikal itu sejak lama menolak kesepakatan damai dengan Hamas.
Kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat itu kemungkinan besar akan ditandatangani pada pekan ini. Menurut laporan media, pada prinsipnya Hamas dan para pejabat Israel sudah menyepakati poin kesepakatan, termasuk pertukaran tahanan.
Baca Juga
Israel-Hamas Bakal Teken Perjanjian Gencatan Senjata Pekan Ini, Ini Poin Kesepakatannya
Ben Gvir tak ingin sendirian, mengajak politikus sayap kanan lainnya, yakni Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, untuk juga mundur dari pemerintahan Netanyahu.
"Langkah ini adalah satu-satunya kesempatan kita untuk mencegah pelaksanaan (kesepakatan) itu, dan mencegah Israel menyerah kepada Hamas, setelah lebih dari setahun perang berdarah, di mana lebih dari 400 tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) tewas di Jalur Gaza, dan untuk memastikan bahwa kematian mereka tidak sia-sia," kata Ben Gvir di media sosial X, Selasa (14/1/2025).
Baca Juga
Tentara Israel Makin Tak Leluasa Melancong ke Luar Negeri, Diburu di Mana-Mana
Dia menegaskan Israel harus melanjutkan serangan militer di Gaza sampai Hamas menyerah.
Sementara itu Smotrich mengataka pada Senin (13/1/2025), menolak kesepakatan dengan Hamas. Namun dia enggan keluar dari pemerintahan.
Baca Juga
Tegas! Turki Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel, Tak Ada Rencana Pulihkan Lagi
Mayoritas menteri Israel diperkirakan akan mendukung kesepakatan gencatan senjata bertahap tersebut.