WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan renovasi total penjara Alcatraz di Teluk San Francisco untuk menampung penjahat kelas kakap. Fungsi fasilitas yang berada di tengah sungai itu dinonaktifkan sebagai penjara oleh pemerintah federal dan dijadikan sebagai objek wisata.
"Hari ini, saya memerintahkan Biro Pemasyarakatan bersama Departemen Kehakiman, FBI, dan (Departemen) Keamanan Dalam Negeri, untuk membuka kembali Alcatraz," kata Trump, di media sosial Truth Social, Minggu (4/5/2025), seperti dikutip dari Sputnik.

Baca Juga
Kekuatan Intelijen AS Makin Melemah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Alcatraz, lanjut Trump, akan diperluas dan menjalani renovasi total untuk menampung para pelaku kejahatan paling kejam di AS.
Dia menegaskan pembukaan kembali penjara tersebut akan menjadi simbol hukum, ketertiban, dan keadilan.

Baca Juga
Trump Berlakukan Tarif 100% untuk Film Asing
Di masa jayanya, Alcatraz dianggap sebagai penjara dengan tingkat keamanan tertinggi di AS. Tak heran jika sejumlah penjahat terkenal ditempatkan di sana. Fasilitas Alcatraz pertama kali dibuka pada 1850 untuk kepentingan militer, yakni sebagai benteng pertahanan. Namun kemudian fungsinya diubah sebagai penjara.
Pada 1934 hingga 1963, Alcatraz digunakan sebagai penjara federal untuk sejumlah tahanan sipil paling berbahaya. Di antara penjahat terkenal yang ditahan di Alcatraz adalah Al Capone, mafia paling terkenal dalam sejarah kriminal AS, bahkan dunia.

Baca Juga
Rusia Sebut Trump Blunder Terapkan Tarif untuk China: Sekarang Amerika Menangis!
Selain Al Capone, penjahat lainnya yang pernah mendekam di penjara angker itu adalah George “Machine Gun” Kelly yakni pada 1930-an.