JAKARTA, iNewsid - Sebanyak lima warga negara Indonesia (WNI) ditembak Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025) lalu. Satu orang meninggal dan empat lainnya luka-luka akibat insiden itu.
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengungkapkan kelima WNI itu diduga merupakan pekerja migran unprocedural atau ilegal.
![Geger! WNI Ditembaki di Perairan Malaysia, 1 Tewas 4 Luka-luka](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2022/12/12/ilustrasi_penembakan.jpg)
Baca Juga
Geger! WNI Ditembaki di Perairan Malaysia, 1 Tewas 4 Luka-luka
"Jadi kan ini di perairan Tanjung Rhu, bisa jadi mereka tengah meninggalkan Malaysia, status mereka diduga unprocedural, atau dari Indonesia menuju Malaysia," ujar Christina Aryani di Kantor Kementerian BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (26/1/2025).
Pasalnya, kata dia, kelima WNI itu tidak membawa data diri. Kementerian P2MI hingga kini masih menelusuri data-data korban dan pihak keluarga dibantu atase polisi di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia.
![3 Pria Diduga WNI Jadi Korban Penembakan di Malaysia](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/24/pistol3_ap.jpg)
Baca Juga
3 Pria Diduga WNI Jadi Korban Penembakan di Malaysia
Dia menuturkan PMI yang masuk atau pun meninggalkan Malaysia secara ilegal melintas dari kawasan Sumatera, seperti Medan atau Tanjung Balai.
"Jadi kalau kita lihat pelintasan ini biasanya itu bisa pergi ke Medan ya Tanjung Balai, daerah-daerah sekitar Sumatera, ini adalah salah satu alur yang biasa digunakan oleh pekerja migran unprocedural," tuturnya.
![11 WNI Ditangkap usai Bunuh Sesama Warga Indonesia di Jepang](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2022/11/11/ilustrasi_penikaman.jpg)
Baca Juga