JAKARTA, iNews.id - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menurunkan status Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara dari level IV (awas) menjadi level III (siaga), Selasa (28/1/2025) pukul 17.00 WIT.
Penurunan status itu setelah mempertimbangkan hasil pengamatan visual dan instrumental yang menunjukkan penurunan aktivitas vulkanik.
![Gunung Ibu di Malut Erupsi Hari Ini, Semburkan Abu Vulkanis Setinggi 1.200 Meter](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/28/gunung_ibu_erupsi.jpg)
Baca Juga
Gunung Ibu di Malut Erupsi Hari Ini, Semburkan Abu Vulkanis Setinggi 1.200 Meter
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid mengatakan, dari pengamatan visual periode 1 hingga 27 Januari 2025 gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-600 meter dari puncak.
Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut.
![Erupsi Gunung Ibu, 664 Warga Halmahera Barat Mengungsi dari Zona Bahaya](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/20/pengungsi_gunung_ibu.jpg)
Baca Juga
Erupsi Gunung Ibu, 664 Warga Halmahera Barat Mengungsi dari Zona Bahaya
“Terjadi Letusan dengan tinggi 300-4.000 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu. Pada beberapa kejadian erupsi suara dentuman serta gemuruh terdengar hingga ke Pos PGA Ibu, disertai lontaran lava pijar yang mencapai radius hingga sekitar 1,5 km dari bibir kawah,” paparnya.
Menurut Wafid, pengamatan kegempaan pada periode 1 hingga 27 Januari 2025, kegempaan yang tercatat di Gunung Ibu sebanyak 1.747 kali gempa letusan, 87 kali gempa guguran, 2.976 kali gempa hembusan, 427 kali gempa harmonik, 25 kali gempa tornillo, 11.746 kali gempa vulkanik dangkal, 665 kali gempa vulkanik dalam, 88 kali gempa tektonik lokal, 1 kali gempa terasa (skala IV MMI) dan 522 kali gempa tektonik jauh.
Kemudian, pengamatan kegempaan pada tanggal 28 Januari 2025 hingga pukul 12:00 WIT, kegempaan yang tercatat di Gunung Ibu hanya sebanyak 31 kali gempa letusan atau erupsi, 39 gempa hembusan, 7 kali tremor harmonik, 168 kali gempa vulkanik dangkal, 7 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa tektonik lokal dan 6 kali gempa tektonik jauh.
“Data deformasi dari pengukuran Electronic Distance Measurement (EDM) pada reflektor Tolisaor 1 (bawah) dan Tolisaor 2 (atas) menunjukkan tren deflasi,” ujarnya.
Editor: Kastolani Marzuki