JAKARTA, iNews.id - Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini mulai banyak digunakan di berbagai sektor. Termasuk dalam pembuatan video.
Bagaimana perkembangannya teknologi AI di Indonesia? Country Manager KIT Global untuk Indonesia dan Vietnam, Risa Kusumaningrum mengatakan, ekonomi yang menantang di kuartal pertama 2025 dan daya beli masyarakat yang melemah, mendorong inovasi pada teknologi.
![Pakar Feng Shui Ungkap Bisnis Otomotif Bakal Penuh Tantangan di Tahun Ular Kayu, Ini Harus Diperhatikan](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/29/IMG_20250129_082240.jpg)
Baca Juga
Pakar Feng Shui Ungkap Bisnis Otomotif Bakal Penuh Tantangan di Tahun Ular Kayu, Ini Harus Diperhatikan
“Kami memahami Q1 2025 ini bisa menjadi waktu yang menantang bagi banyak brand, terutama dengan pengeluaran konsumen yang cenderung ketat saat ini. Dengan memanfaatkan video marketing berbasis AI dan kolaborasi strategis dengan influencer, brand tidak hanya terhubung dengan audiens mereka di momen-momen budaya yang penting, tapi juga mencapai hasil yang terukur dan berdampak signifikan bagi bisnis,” ujarnya, dalam keterangan pers Rabu (29/1/2025).
Risa menuturka sata menunjukkan, pada 2025 sebesar 91 persen dari lalu lintas internet global akan berasal dari streaming video. KIT Global dalam tren ini menggabungkan kekuatan video, AI, dan influencer untuk membantu brand tepat sasaran, hemat biaya, dan relevan dengan berbagai segmen audiens.
![Bikin Nvidia Rugi Lebih dari Rp9.700 Triliun, Ini Perbedaan AI DeepSeek dan ChatGPT](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/29/IMG_20250129_075909.jpg)
Baca Juga
Bikin Nvidia Rugi Lebih dari Rp9.700 Triliun, Ini Perbedaan AI DeepSeek dan ChatGPT
"Salah satunya, yaitu Kampanye Rising Star KIT Global di TikTok yang telah mencatatkan 31 juta impresi, 1,9 juta interaksi, dan tingkat keterlibatan atau engagement sebesar 15,29 persen. Strategi untuk melakukan kolaborasi konten kreatif bersama para content creator dan audiens berhasil mengubah ide sederhana menjadi sensasi viral di kalangan konsumen," katanya.
Dia menyebutkan platform yang dikembangkan dapat menawarkan rangkaian alat marketing komprehensif, termasuk analitik berbasis AI dan solusi dapat disesuaikan dengan kebutuhan unik dari setiap brand di berbagai industri. Berbagai tools ini memungkinkan brand untuk mengoptimalkan konten video di platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, serta memastikan pesan yang disampaikan selaras dengan tema musiman, seperti Imlek, Hari Valentine, dan Ramadhan.
![Ciptakan Teknologi AI Lebih Canggih dan Murah, Startup China Deep Seek Guncang Saham di Amerika](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/28/IMG_20250128_231245.jpg)
Baca Juga