Contoh Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Minggu Kedua Edisi 11 April 2025

1 week ago 11

JAKARTA, iNews.id - Contoh teks khutbah Jumat Bulan Syawal terbaru edisi 11 April 2025 berikut ini untuk disampaikan khatib ke jemaah pada pelaksanaan sholat Jumat. Bulan Syawal yang disebutkan sebagai bulan peningkatan ibadah kini sudah memasuki pekan kedua. Umat Islam dituntut untuk tetap istikamah menjaga spirit semangat ibadah di Bulan Ramadhan yang telah dilalui.

Sebagaimana diketahui, khutbah merupakan salah satu syarat sah dalam shalat Jumat. Khutbah Jumat dilakukan dua kali yang dipisah dengan duduk sebentar.

 Wajib Jihad Melawan Israel sebagai Bentuk Dukungan dan Solidaritas

Baca Juga

Fatwa Ulama Internasional: Wajib Jihad Melawan Israel sebagai Bentuk Dukungan dan Solidaritas

Khutbah Jumat itu memang memerlukan rukun yang harus terpenuhi, agar bisa sah secara aturan. Yang paling pokok untuk diketahui bahwa khutbah Jumat itu terdiri dari dua bagian. Yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua, di mana keduanya dipisahkan dengan duduk di antara dua khutbah.

Saat khatib sedang berbicara atau khutbah, jemaah dianjurkan untuk mendengarkan agar ibadahnya tidak sia-sia.

Khutbah Jumat Akhir Ramadhan Singkat Terbaru Menyentuh Hati, Lengkap Doa Penutup

Baca Juga

Khutbah Jumat Akhir Ramadhan Singkat Terbaru Menyentuh Hati, Lengkap Doa Penutup

Rasulullah SAW bersabda:

إذا قلت لصاحبك يوم الجمعة أنصت والإمام يخطب فقد لغوت

Artinya: “Jika engkau berkata kepada temanmu pada hari jum’at, ‘diam dan perhatikanlah’, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat sia-sia.” (HR. Al-Bukhari [934].

Kedua, dilarang al-habwah, yaitu duduk sambil memeluk lutut saat mendengarkan khutbah.

Dari Sahl bin Mu’adz dari bapaknya (Mu’adz bin Anas Al-Juhaniy), ia berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ الْحُبْوَةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ
 
Artinya: Rasulullah SAW melarang dari duduk dengan memeluk lutut pada saat imam sedang berkhutbah.” (HR. Tirmidzi, no. 514 dan Abu Daud, no. 1110. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Berikut contoh khutbah Jumat di Bulan Syawal terbaru bertema 4 tanda orang istikamah dilansir dari laman kemenag.

Khutbah Jumat Bulan Syawal Minggu Kedua

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
اللّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah

Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kita kepada takwa. Dan kita diperintahkan untuk bertakwa kepada-Nya sebagaimana disebutkan dalam ayat:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Shalawat dan salam kepada sayyid para nabi, nabi akhir zaman, rasul yang syariatnya telah sempurna, rasul yang mengajarkan perihal ibadah dengan sempurna. Semoga shalawat dari Allah tercurah kepada beliau, kepada istri-istri beliau, para sahabat beliau, serta yang disebut keluarga beliau karena menjadi pengikut beliau yang sejati hingga akhir zaman.

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah

Allah SWT memerintah kepada hamba-Nya yang beriman untuk bersikap istikamah. Hampir setiap hari juga umat Islam  terus mengulang ayat berisi istikamah dalam Surat Al Fatihah.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ 
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah: 6-7).

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |