NIAS SELATAN, iNews.id – Kepala Dinas (Kadis) Perlindungan Anak atau P2KBP3A Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Swasti Elisabet Duha mengungkap fakta mencengangkan soal bocah perempuan yang disiksa keluarga dekatnya.
Menurut Swasti, bocah yang tinggal bersama kakek, tante, dan pamannya di Desa Hilikara,m Kecamatan Lolowau, itu sengaja disembunyikan. Bocah malang itu juga kurang asupan gizi dan tak pernah diobati ketika sakit hingga perkembangan tubuhnya tidak normal atau stunting.
![Polisi Sebut Tersangka Penyiksaan Bocah Perempuan di Nias Selatan Bakal Bertambah](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/27/bocah_perempuan_disiksa.jpg)
Baca Juga
Polisi Sebut Tersangka Penyiksaan Bocah Perempuan di Nias Selatan Bakal Bertambah
Swasti mengungkapkan, jajarannya menerima informasi terkait kondisi anak perempuan di Desa Hilikara, Kecamatan Lolowau itu pada Minggu (26/1/2025). Ketika itu, dirinya langsung perintahkan petugas lapangannya (PLKB) ke lokasi untuk mencari tahu kebenarannya.
“Ternyata informasi itu benar adanya. Begitu kita datang, warga meminta kepada kami segera yang menyelamatkan bocah tersebut. Mereka khawatir bocah itu akan dihilangkan jejaknya," kata Swasti Elisabet, Rabu (29/1/2025) malam.
![Bocah Disiksa Keluarga hingga Kaki Patah di Nias Selatan, 1 Orang Ditetapkan Tersangka](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/29/kapolres_nias_selatan_akbp_ferry_mulyana.jpg)
Baca Juga
Bocah Disiksa Keluarga hingga Kaki Patah di Nias Selatan, 1 Orang Ditetapkan Tersangka
Swasti mengaku langsung memerintahkan PLKB untuk melakukan koordinasi ke polsek, Camat Lolowau dan kades menyelamatkan anak tersebut. Saat itu, N dalam keadaan sakit dan kondisinya sangat memprihatinkan.
"Kita gerak cepat langsung menyelamatkan, tidak perlu lama-lama. Karena dari segi kesehatannya demam, sakit kepala dan kalau melihat hasil pemeriksaan medis sepertinya menuju stunting," ungkapnya.
Editor: Kastolani Marzuki