DELISERDANG, iNews.id – Lima warga Desa Lau Bakeri, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, merusak bangunan Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia. Mereka juga menggali lubang selebar dua meter di depan pintu masuk gereja sehingga membuat jemaat terganggu.
Pendeta di gereja tersebut, Josia Surbakti mengatakan, perusakan itu pertama kali diketahui oleh seorang jemaatnya bernama Diana Ginting. Diana kemudian melaporkan kepadanya bahwa gerbang gereja sudah di rusak dan terdapat lubang seperti parit selebar dua meter di depan pintu gereja.
![Gereja di Depok Terbakar, Mesin Pompa Damkar Sempat Macet 20 Menit](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/07/24/3gereja.jpg)
Baca Juga
Gereja di Depok Terbakar, Mesin Pompa Damkar Sempat Macet 20 Menit
"Kebetulan saya di Kabanjahe, ditelepon kalau pekarangan gereja kita sudah digali. Saya pun langsung datang dari Kabanjahe ke Desa Lau Bakeri," kata Josia, Rabu (29/1/2025).
Setibanya di Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia, Josia bersama jemaat membuka rekaman kamera pengawas (cctv) yang terpasang di sekitar areal gereja. Dari rekaman itu, diketahui bahwa pelakunya berjumlah 5 orang.
![Kapal Rombongan Jemaat Gereja di Tapanuli Tengah Tenggelam, 3 Tewas](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/06/30/5kapaltenggealm.jpg)
Baca Juga
Kapal Rombongan Jemaat Gereja di Tapanuli Tengah Tenggelam, 3 Tewas
“Pelakunya (berinisial) IG, warga yang tinggal bersebelahan dengan gereja. Dia bersama 4 orang kawannya. Mereka beraksi melakukan pengrusakan sekitar jam 10 malam dengan menggunakan alat berat jenis backhoe berukuran kecil," paparnya.
Josia Surbakti langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Kutalimbaru. Namun, dia disarankan membuat laporan langsung ke Polrestabes Medan.
"Kita sudah buat laporan ke Polrestabes Medan dan sudah diterima. Kita minta ini untuk segera ditindaklanjuti," ungkapnya.
Menurutnya, IG dan kawan-kawannya sudah 3 tahun lalu mengusik tempat ibadah itu. Pelaku mengklaim bahwasannya, tanah tersebut miliknya.
"Kurang lebih tiga tahun dia (pelaku) selalu mengganggu kami beribadah. Dia (pelaku) bilang gereja itu milik dia. Jadi segala cara dia buat untuk mengganggu kita ibadah,” katanya.
Dikatakannya, pertama kali tanggal 15 bulan Januari 2023. IG masuk langsung ke gereja menduduki kursi pendeta, bersama-sama dengan anak dan istrinya. "Sejak kejadian itu, kami pun memasang cctv," ucapnya.
Editor: Kastolani Marzuki