TEL AVIV, iNews.id - Semakin banyak tentara Israel yang menyerukan pembebasan sandera dan penghentian perang di Jalur Gaza. Lebih dari 800 tentara Israel, Jumat (11/4/2025), menandatangani petisi baru mendesak pemerintah untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan serta mengakhiri perang yang sudah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Mereka merupakan tentara berbeda dengan 1.000 personel lebih sebelumnya yang meneken surat berisi seruan serupa. Para penandatangan surat itu adalah pilot Angkatan Udara Israel (IAF) cadangan maupun pensiun.

Baca Juga
Siapa Siddharth Nandyala? Bocah 14 Tahun yang Mampu Membuat Aplikasi AI untuk Mendeteksi Penyakit Jantung
Stasiun televisi Israel KAN melaporkan, para tentara yang meneken petisi terbaru ini berasal dari berbagai divisi dan spesialisasi di angkatan darat, termasuk unit intelijen 8200, pasukan khusus, serta unit elite seperti Sayeret Matkal, Shayetet, dan Shaldag.
Sekitar 20 hingga 30 persen dari tentara yang meneken petisi itu adalah personel cadangan aktif.

Baca Juga
Israel Rebut Rafah untuk Dijadikan Zona Penyangga, 200.000 Warga Gaza Terancam Diusir
Anadolu melaporkan, total enam petisi telah ditandatangani oleh komponen masyarakat Israel sejak Kamis lalu. Pertama merupakan surat yang ditandatangani lebih 1.000 personel IAF, disusul kemudian 1.000 akademisi.
Kedua oleh ratusan korps lapis baja dan personel angkatan laut. Ketiga, puluhan dokter militer cadangan, keempat ratusan anggota unit intelijen angkatan darat 8200, kelima hampir 100 dokter militer, dan terakhir ratusan personel dari berbagai unit, termasuk pasukan khusus dan elite.

Baca Juga
Polisi Israel Tangkap Imam Masjid Al Aqsa Syekh Salim gegara Khutbah Genosida di Gaza
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebeumnya mengancam akan memecat tentara aktif yang menandatangani petisi untuk menghentikan perang.