JAKARTA, iNews.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan serangkaian langkah strategis untuk merespons gejolak pasar akibat faktor global yang memengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir. Gejolak di pasar modal terjadi baru-baru ini imbas kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Pada 18 Maret 2025, IHSG mengalami penurunan drastis hingga -5 persen. Direktur Utama BEI, Iman Rachman menyebut, pihaknya sigap melakukan trading halt atau penghentian sementara perdagangan selama 30 menit sebagai upaya untuk memberikan ruang stabilisasi pasar.

Baca Juga
Belanda Siapkan 300 Juta Euro untuk Danai Proyek Strategis SDA, Termasuk Giant Sea Wall
Langkah serupa juga diterapkan pada 8 April 2025, ketika IHSG anjlok hingga -8 persen menyusul kebijakan tarif baru dari Donald Trump, yang memicu kekhawatiran pelaku pasar global.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, BEI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil beberapa kebijakan penting pada periode 2-19 Maret 2025, yaitu penundaan pelaksanaan short selling untuk meredam tekanan jual, penerbitan kebijakan buyback saham tanpa melalui RUPS, guna mempermudah emiten dalam menstabilkan harga saham, pemberian fleksibilitas bagi emiten untuk mengambil langkah-langkah stabilisasi harga di tengah tingginya volatilitas dan peningkatan kepercayaan investor, melalui komunikasi aktif dan kebijakan yang responsif.

Baca Juga
Sri Mulyani soal Tarif Trump: Ilmu Ekonomi Tidak Berlaku, Tujuannya Tutup Defisit
Tak hanya itu, pada 8 April 2025, BEI juga melakukan penyesuaian ketentuan batasan Auto Rejection Bawah (ARB) menjadi 15 persen untuk saham di Papan Utama, Pengembangan, dan Ekonomi Baru, serta produk ETF dan DIRE. BEI juga memperbarui ketentuan trading halt sebagai bagian dari upaya penyesuaian terhadap dinamika pasar.
Dalam menghadapi dinamika pasar yang penuh tantangan, Iman mengatakan, BEI telah merancang strategi jangka pendek dan jangka panjang guna menjaga stabilitas serta memperkuat ketahanan pasar modal Indonesia. Dalam jangka pendek, BEI menempuh sejumlah langkah strategis yang difokuskan pada pemulihan kepercayaan investor dan stabilitas pasar.

Baca Juga
Airlangga Beberkan Alasan Pilih Jalur Negosiasi Sikapi Kebijakan Tarif Trump
Pertama, dilakukan komunikasi aktif dengan publik dan media untuk menjaga persepsi positif dan membangun kembali kepercayaan pelaku pasar. Selanjutnya, BEI melakukan penyesuaian terhadap aturan perdagangan, termasuk pengaturan batas Auto Rejection Bawah (ARB) dan mekanisme trading halt, sebagai bentuk respons terhadap volatilitas pasar.
“Stabilitas dan kepercayaan pasar adalah prioritas utama kami. BEI berkomitmen untuk terus menjaga integritas pasar dan melindungi kepentingan seluruh investor di tengah tantangan global yang dinamis” ujar Iman dalam diskusi bertajuk “Trump Trade War: Menyelamatkan Pasar Modal, Menyehatkan Ekonomi Indonesia” secara daring, Jumat (11/4/2025).

Baca Juga
Kata SBY soal Prabowo Pilih Negosiasi Hadapi Kebijakan Tarif Trump
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow