Tren Investasi Tiongkok di Jawa Tengah Terus Meningkat

14 hours ago 6

Semarang, infojateng.id – Tren investasi Tiongkok di Jawa Tengah semakin menguat dari tahun ke tahun. Dalam lima tahun terakhir, nilai penanaman modal dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melonjak tajam, dari Rp552,9 miliar pada 2020 menjadi Rp9,27 triliun pada 2024.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin membeberkan, Tiongkok merupakan negara yang investasinya berada di posisi lima besar.

Hal itu disampaikan saat menerima pejabat pemerintah Provinsi Fujian, Guo Ningning di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (25/11/2025).

Secara berturut-turut, investasi dari Tiongkok pada 2020 di angka Rp 552,9 miliar. Setahun kemudian menjadi Rp 889,6 miliar.

Selanjutnya di 2022 menjadi Rp 1,97 triliun. Pada 2023, sempat menurun di angka Rp 1,59 triliun. Tetapi, pada 2024 mengalami kenaikan berlipat hingga Rp 9,27 triliun.

Pada triwulan III tahun ini, DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah mencatat, realisasi investasinya sudah mencapai Rp7,759 triliun.

”Ini menjadi investasi tertinggi pada lima tahun terakhir. Menunjukkan hubungan Jawa Tengah dengan Tiongkok ini saling menguntungkan,” tutur Taj Yasin.

Investasi dari Tiongkok tersebar, di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah. Antara lain Kabupaten Kendal, Demak, Kota Semarang, Kabupaten Jepara, dan Batang.

Investasi terbesar yang ditanamkan adalah sektor tekstil yang mencapai 49 %.

Selain sektor tekstil, Taj Yasin pada kesempatan itu juga menawarkan sejumlah potensi investasi lain yang bisa dikerjasamakan.

Di antaranya, pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Kabupaten Banyumas, pembangkit listrik tenaga geotermal ada di Telomoyo Kabupaten Semarang.

Ada juga industri tepung singkong atau mocaf di Kabupaten Banjarnegara, pengembangan wisata di Pulau Panjang kabupaten Jepara, industri kelapa terpadu di Kabupaten Cilacap, dan Grobogan.

“Kami juga memiliki potensi kerja sama kelautan dan perikanan antara Jawa Tengah dengan Fujian. Semoga pertemuan ini semakin memperkokoh Jawa Tengah dan Fujian untuk pengembangan ekonomi yang inklusif dan saling menguntungkan,” katanya.

Tawaran itu disambut positif oleh Guo Ningning. Dia menyebut, pihaknya saat ini sedang menguatkan proyek Two Countries Twin Park, antara Indonesia dan Tiongkok. Indonesia membuat Kawasan industri seperti di kota Fuqing, Provinsi Fujian.

Dua dari TCTP berlokasi di Jawa Tengah, yakni  Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang dan Kawasan Industri Aviarna di Kota Semarang.

Kawasan industri itu memiliki lima bidang produksi utama, yakni perikanan, maritim, produk tropis, pertambangan, dan listrik.

“Produksi tersebut disalurkan di seluruh dunia,” ujar Guo Ningning.

Mempertimbangkan kerja sama yang sudah terjalin baik dalam jangka waktu lama dan tren investasi yang semakin tinggi, Guo Ningning mengusulkan pembukaan penerbangan langsung Semarang – Fuzhou.

“Direct Flight dari Semarang ke Fuzhou bisa segera dibuka. Karena kalau sudah dibuka pasti akan memudahkan kerjasama  yang bisa dilakukan di berbagai bidang,” tutupnya. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |