NIAS SELATAN, iNews.id – Pilu dialami bocah perempuan berusia 10 tahun di Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Dia menjadi korban penyiksaan empat orang keluarga dekatnya selama bertahun-tahun hingga kedua kakinya patah.
Bocah tersebut disiksa kakek, nenek, tante dan Bapak Udanya. Kejadian memilukan itu terungkap setelah bocah tersebut mencoba kabur dari tempat keluarganya.
![Viral Lansia Diculik hingga Disiksa Suami Istri di Muarojambi, Minta Tebusan Rp5 Juta](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/09/lansia_disandera_dan_disiksa_di_muarojambi.jpg)
Baca Juga
Viral Lansia Diculik hingga Disiksa Suami Istri di Muarojambi, Minta Tebusan Rp5 Juta
Ketika itu, ia berkesempatan bercerita tentang penderitaannya kepada seseorang. Kisahnya itu pun diunggah akun facebook bernama Lider Giawa pada Minggu (26/1/2025) dan viral.
"Ini sungguh perlakuan biadab dari kecil sampai menuju umur 10 tahun disiksa habis oleh Kakek, Nenek, Bapak Udanya, dan Tantenya," tulisnya dikutip dengan memperlihatkan foto si anak.
![Pilu! Bocah di Sleman Diperkosa Ayah Berkali-kali hingga Disiksa](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/09/25/ayah_perkosa_anak.jpg)
Baca Juga
Pilu! Bocah di Sleman Diperkosa Ayah Berkali-kali hingga Disiksa
Pemilik akun menjelaskan penyiksaan anak di bawah umur itu sudah berlangsung bertahun-tahun sejak anak tersebut masih kecil.
Menurutnya, kasus itu dulunya pernah dilaporkan ke Polres Nias Selatan namun tidak ada tindak lanjut.
"Ini anak pernah dilaporkan di Polres Nias Selatan pas posisi kakinya masih patah satu dan langsung turun Kapolres waktu itu, dan banyak alasan mereka. Tapi kali ini tidak ada alasan lagi karena anak ini sudah bisa menjawab (berbicara) ketika pihak Kepolisian menanyakan," katanya.
Kemudian, Lider Giawa menyebut jika kaki anak itu diinjak oleh bapak udanya dan tantenya. Sadisnya, dari pengakuan si anak, hal itu dilakukan dengan cara siksaan.
"Waktu Kapolres datang beberapa tahun yang lalu dia belum bisa bicara saat bapak Udanya menginjak kakinya. Kakinya yang satu dipatahkan oleh tantenya sendiri dengan cara katanya mulutnya ditutup pake kain lalu kakinya dipatahkan," katanya.
Humas Polres Nias Selatan, Bripda M Diwan Hulu saat dikonfirmasi membantah jika pernah ada laporan diterima sebelumnya terkait anak dimaksud.
Editor: Kastolani Marzuki