Waspada! Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Berbagai Wilayah hingga 3 Februari 2025

3 hours ago 1

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan potensi hujan lebat pada 31 Januari hingga 3 Februari 2025. Hal ini dipengaruhi sejumlah fenomena atmosfer seperti La Nina, Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer.

“Pada akhir Januari, angin Monsun Asia masih dominan menjadi faktor utama pemicu hujan, sedangkan potensi hujan meningkat akibat MJO yang kini berada di fase 3 (Samudera Hindia Timur), La Nina yang lemah, serta gelombang atmosfer aktif,” tulis keterangan BMKG, Jumat (31/1/2025).

 Banjir Jakarta Kemarin di Luar Dugaan, Curah Hujan Tergolong Ekstrem

Baca Juga

Pemprov DKI: Banjir Jakarta Kemarin di Luar Dugaan, Curah Hujan Tergolong Ekstrem

BMKG memprediksi fenomena MJO akan mempengaruhi wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara. Selain itu, gelombang atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan konvektif terpantau di berbagai daerah.

BMKG memantau, indeks seruak udara dingin yang signifikan dalam beberapa hari terakhir diprediksi akan menjangkau wilayah Selat Karimata hingga bagian barat Pulau Jawa pada akhir Januari.

Kebiasaan Keliru Pengendara Mobil di Indonesia Hujan Deras Nyalakan Lampu Hazard, Ini yang Harus Dihidupkan

Baca Juga

Kebiasaan Keliru Pengendara Mobil di Indonesia Hujan Deras Nyalakan Lampu Hazard, Ini yang Harus Dihidupkan

Seruak udara dingin ini adalah aliran massa udara dingin dari Siberia yang bergerak menuju wilayah ekuator. Fenomena ini berpotensi memicu cuaca ekstrem, seperti hujan deras dan angin kencang di berbagai wilayah Indonesia.

Sirkulasi siklonik juga terdeteksi di beberapa lokasi, yaitu Samudera Hindia selatan Sumatera, Samudera Hindia selatan Jawa dan Laut Australia. Kondisi ini menciptakan daerah konvergensi yang meliputi wilayah Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Maluku Utara hingga Papua Barat.

Di sisi lain, pola belokan angin yang terjadi mulai dari Sumatera Selatan hingga Papua turut berkontribusi dalam meningkatkan peluang pembentukan awan hujan.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |