Banjir Melanda Sejumlah Daerah, Anak-Anak Jadi Kelompok Paling Rentan Penyebaran Penyakit

2 months ago 22

JAKARTA, iNews.id - Banjir yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, anak-anak menjadi kelompok paling rentan. Banjir dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit berbahaya, terutama bagi anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. 

Terdapat beberapa penyakit yang perlu diwaspadai saat musim banjir. Pertama, diare dan penyakit pencernaan. Banjir sering mencemari sumber air bersih dengan bakteri, virus, atau parasit seperti E coli, Salmonella, atau Vibrio cholerae (penyebab kolera). Anak-anak rentan terkena diare, muntah, dan dehidrasi akibat mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.

Kekayaan Raffi Ahmad Bikin Bengong Lebih dari Rp1 Triliun, Ini Koleksi Mobil Mewahnya

Baca Juga

Kekayaan Raffi Ahmad Bikin Bengong Lebih dari Rp1 Triliun, Ini Koleksi Mobil Mewahnya

Kedua, Leptospirosis. Penyakit ini disebabkan bakteri Leptospira yang menyebar melalui air banjir yang terkontaminasi urine hewan, terutama tikus. Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan muntah. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan komplikasi serius.

Ketiga, Demam Berdarah Dengue (DBD). Banjir dapat meninggalkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD. Anak-anak rentan mengalami demam tinggi, ruam, dan perdarahan jika terinfeksi.

Penyebab Kecelakaan Larasati Nugroho hingga Mobil Terbalik, Pengaruh Alkohol dan Narkoba? 

Baca Juga

Penyebab Kecelakaan Larasati Nugroho hingga Mobil Terbalik, Pengaruh Alkohol dan Narkoba? 

Keempat, infeksi saluran pernapasan. Kondisi lembap dan dingin selama banjir dapat memicu infeksi saluran pernapasan, seperti flu, batuk, atau pneumonia. Anak-anak dengan sistem imun lemah lebih rentan mengalami komplikasi.

Kelima, penyakit kulit. Kontak langsung dengan air banjir yang kotor dapat menyebabkan iritasi kulit, gatal-gatal, atau infeksi seperti dermatitis.

 Cabut SIM-nya

Baca Juga

Viral Mobil Ayla Lawan Arah Tak Terima Ditegur Ngeroyok Pemotor, Netizen Geram: Cabut SIM-nya

Sebab itu, diperlukan upaya perlindungan menyeluruh, mulai dari memperkuat kesiapsiagaan komunitas dan sistem peringatan dini, hingga memastikan mereka mendapatkan informasi yang tepat tentang cara bertindak selama banjir, agar dampak buruknya dapat diminimalkan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 1 Januari hingga 8 Desember 2024, banjir tercatat sebagai bencana yang paling sering terjadi di Indonesia sebanyak 962 kejadian. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Rancaekek di Kabupaten Bandung. Ketika banjir melanda, banyak rumah terendam dan aktivitas sekolah terganggu. Anak-anak, sebagai kelompok paling rentan, tidak hanya menghadapi risiko kesehatan, tetapi juga mengalami hambatan dalam mengakses pendidikan. 

Kondisi Terkini Pesinetron Fedora Amanda Larasati usai Kecelakaan sampai Mobil Terbalik, Kritis?

Baca Juga

Kondisi Terkini Pesinetron Fedora Amanda Larasati usai Kecelakaan sampai Mobil Terbalik, Kritis?

"Kondisi ini menegaskan perlunya membangun ketangguhan masyarakat, mulai dari kesiapan komunitas, penguatan sistem peringatan dini, hingga pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan," ujar Chief of Partnership Strategic and Program Operation, Save the Children Indonesia, Rosianto Hamid dalam keterangan persnya, Sabtu (1/2/2025).

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |