Infojateng.id– Stroke telah menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia, dengan angka prevalensi mencapai 8,3 per 1.000 penduduk berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia 2023. Meski biasanya menyerang usia 40 tahun ke atas, kasus stroke di usia muda kini semakin banyak dilaporkan.
Dr. dr. Jacub Pandelaki, SpRad(K), dari RS Abdi Waluyo menjelaskan bahwa fenomena ini dipicu oleh tiga faktor utama, yaitu:
1. Kemajuan Teknologi Deteksi dan Cepatnya Informasi
Kemajuan teknologi medis seperti CT scan, MRI, dan angiografi otak memungkinkan deteksi stroke pada usia muda menjadi lebih mudah. Selain itu, kecepatan pelaporan kasus melalui media turut mempercepat pengungkapan insiden stroke di masyarakat.
2. Pola Hidup Tidak Sehat
Pola makan modern yang didominasi makanan instan, cepat saji, dan tinggi gula, garam, serta lemak menjadi penyebab utama. Dr. Jacub menekankan bahwa perbedaan pola makan antara masa kini dan lampau sangat signifikan. Makanan sehat yang cenderung mahal juga membuat banyak orang memilih alternatif yang kurang bergizi.
“Pola hidup sekarang sangat berbeda, konsumsi makanan instan meningkat, dan fast food umumnya digoreng. Pola ini berkontribusi besar pada risiko stroke di usia muda,” jelas dr. Jacub.
3. Riwayat Komorbiditas
Kelompok dengan riwayat diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke. Dr. Jacub menambahkan bahwa gaya hidup sehat, istirahat cukup, olahraga teratur, serta pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah stroke.
Pentingnya Deteksi dan Penanganan Dini
Stroke dapat terjadi akibat sumbatan atau perdarahan di otak. Untuk mengatasi masalah ini, pemeriksaan seperti CT scan dan MRI menjadi kunci dalam menentukan jenis dan usia stroke.
Namun, dr. Jacub memperingatkan bahwa jika serangan stroke tidak ditangani dalam waktu tiga hingga enam jam pertama, penanganan akan menjadi jauh lebih sulit dan peluang pemulihan berkurang.
Pencegahan Stroke di Usia Muda
Sembilan puluh persen kasus stroke sebenarnya dapat dicegah dengan mengelola faktor risiko. Berikut langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah stroke, terutama di usia muda:
- Perbaiki Pola Makan: Kurangi makanan tinggi gula, garam, dan lemak.
- Olahraga Rutin: Lakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu.
- Medical Check-Up: Rutin periksa tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah.
- Istirahat Cukup: Tidur 7-8 jam per hari.
- Hindari Stres Berlebihan: Kelola stres melalui meditasi, yoga, atau hobi.
Kesadaran akan faktor risiko dan upaya pencegahan sejak dini sangat penting untuk mengurangi prevalensi stroke di usia muda. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat menekan beban penyakit yang terus meningkat di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pencegahan stroke dan gaya hidup sehat, kunjungi pafisorong.org. (redaksi)