JAKARTA, iNews.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyebut kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tidak akan menggantikan peran jurnalis. Karya jurnalis yang kreatif, empati dan interprestasi sulit ditiru teknologi AI.
Plt Dirjen Komunikasi dan Media Massa, Komdigi, Molly Prabawaty mengatakan jurnalis harus membangun narasi positif dalam menyampaikan informasi yang akurat, adil, transparan, sesuai dengan professionalitas dan independensi jurnalistik.
![AI Mempercepat Proses Kreatif Dalam Menulis Puisi Esai](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/12/18/ai_puisi_2.jpeg)
Baca Juga
AI Mempercepat Proses Kreatif Dalam Menulis Puisi Esai
“Dalam penyajian informasi yang kredibel, seorang jurnalis melibatkan elemen-elemen kreatif, empati dan interpretasi manusia yang sulit ditiru oleh teknologi,” kata Molly dalam keteranganya, Kamis (19/12/2024).
Hal itu disampaikannya dalam acara Refleksi dan Urun Rembug serta Launching Buku Kompetensi Jurnalis Televisi, yang diselenggarakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Hall Dewan Pers, Kamis (19/12/2024) siang.
![Biar Chatting Makin Seru!](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/12/13/cara_mengaktifkan_meta_ai_di_whatsapp_yang_tidak.jpg)
Baca Juga
Cara Mengaktifkan Meta AI di WhatsApp yang Tidak Muncul: Biar Chatting Makin Seru!
Acara ini dihadiri Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan, Pemimpin Redaksi dari sejumlah stasiun televisi, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta.
Tidak tergantikannya peran jurnalis oleh teknologi AI, IJTI meluncurkan buku Kompetensi Jurnalis Televisi, yang menjadi panduan bagi jurnalis televisi dalam melaksanakan tugasnya.
![Cara Mengaktifkan Meta AI WhatsApp, Fitur Baru yang Viral di Medsos](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/12/09/meta_ai_whatsapp.jpg)
Baca Juga
Cara Mengaktifkan Meta AI WhatsApp, Fitur Baru yang Viral di Medsos
“Buku ini akan membantu jurnalis televisi dan bisa menjadi standar untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik televisi yang baik,” kata Herik Kurniawan.