JAKARTA, iNews.id - Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Kementerian PPN/Bappenas, Raden Siliwanti melaporkan Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp47.587,3 triliun hingga tahun 2029 mendatang. Hal ini guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 8 persen.
Siliwanti menuturkan, jika dibagi kebutuhan investasi Indonesia secara tahunan maka mencapai Rp9.517 triliun. Total kebutuhan investasi itu akan dicari dari berbagai sumber, mulai dari pemerintah, BUMN, hingga swasta.
![BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 di Kisaran 4,8-5,6 Persen](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/02/05/ilustrasi_pertumbuhan_ekonomi_ri.jpg)
Baca Juga
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 di Kisaran 4,8-5,6 Persen
"Total kebutuhan investasi selama lima tahun ke depan 2025-2029 adalah sekitar Rp47.587,3 triliun, atau secara rerata sekitar Rp9.517 triliun pertahun," ucap Siliwanti di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Siliwanti merinci sumber kebutuhan investasi jumbo itu terdiri dari investasi pemerintah sebesar 6,9 persen atau sekitar Rp3.282 triliun, investasi BUMN sebesar 6,4 persen atau setara Rp3.027,6 triliun, sedangkan investasi swasta/masyarakat sebesar 86,6 persen atau setara Rp41.277 triliun.
![Cerita Prabowo Diejek Saat Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/11/28/presiden_prabowo_bakal_beri_bantuan_uang_tunai_unt.jpg)
Baca Juga
Cerita Prabowo Diejek Saat Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Siliwanti mengatakan investasi tersebut diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 8 persen dalam lima tahun ke depan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menciptakan sumber pertumbuhan baru yang merata di seluruh Indonesia, dan meningkatkan sisi permintaan yang didukung oleh sektor rill, eksternal, fiskal, moneter, dan keuangan.