Kepala Desa Muktiharjo, H. Suwarto, secara langsung menantang anak-anak untuk tampil menyanyikan lagu-lagu nasionalis di hadapan masyarakat luas. - (infojateng.id)
Pati, Infojateng.id – Instruksi dari Bupati Pati, H. Sudewo, ST, MT agar lagu-lagu nasional terus digaungkan di lingkungan pendidikan telah direspons serius oleh sekolah-sekolah di Desa Muktiharjo. Ini bukan sekadar himbauan semata, melainkan diwujudkan secara nyata melalui berbagai kegiatan edukatif yang melibatkan langsung anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Salah satu bentuk implementasi yang paling mencolok adalah tes hafalan dan penghayatan lagu-lagu nasional, seperti Indonesia Raya, Bagimu Negeri, dan Garuda Pancasila. Tujuan dari kegiatan ini tidak hanya agar anak-anak hafal lirik, tetapi juga mampu memahami makna yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, nilai-nilai kebangsaan dan semangat patriotisme dapat tumbuh sejak dini dan meresap dalam jiwa mereka.
Komitmen tersebut semakin terlihat jelas dalam gelaran Sedekah Bumi Desa Muktiharjo yang dilaksanakan pada Minggu, 25 Mei 2026 di area lahan milik BUMDes Muktiharjo. Sebelum acara hiburan Ketoprak Wahyu Budoyo dimulai, Kepala Desa Muktiharjo, H. Suwarto, secara langsung menantang anak-anak untuk tampil menyanyikan lagu-lagu nasionalis di hadapan masyarakat luas.
“Ini bukan sekadar hiburan, tapi momentum untuk mengasah keberanian dan menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini. Saya ingin anak-anak Muktiharjo bangga dengan Indonesia dan menjadikan lagu nasional sebagai bagian dari kehidupan mereka,” ujar H. Suwarto.
Dalam kesempatan yang sama, H. Suwarto juga menyampaikan himbauan penting kepada anak-anak dan para orang tua, khususnya yang beragama Islam. Ia mengajak agar membiasakan anak-anak untuk mengaji setelah Magrib, kemudian belajar dari pukul 19.00 hingga 21.00, serta tidur tepat waktu. Ia juga menegaskan pentingnya menghindari penggunaan HP di malam hari dan melarang keras anak-anak mengendarai sepeda listrik di jalan raya.
“Silakan main sepeda listrik, tapi cukup di halaman rumah. Jangan di jalan raya, demi keselamatan bersama. Dan biasakan ngaji serta belajar di malam hari agar kalian menjadi anak yang cerdas dan berakhlak,” pesannya.
Langkah-langkah ini menjadi bukti konkret bahwa edukasi nasionalisme dan pembentukan karakter anak dapat dimulai dari hal-hal sederhana, namun berdampak besar, apalagi jika dilakukan secara konsisten dan mendapat dukungan penuh dari lingkungan keluarga serta masyarakat. (tyo/redaksi)