WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut negaranya telah mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk mengakhiri konflik dengan Ukraina. Namun dia menegaskan belum bisa mencapai kesepakatan dengan Ukraina.
"Saya kira Rusia sudah siap dan banyak orang mengatakan Rusia ingin melakukannya (mencapai kesepakatan damai). Saya rasa kami sudah mencapai kesepakatan dengan Rusia," kata Trump, di Gedung Putih, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (24/4/2025).

Baca Juga
Menteri Zionis Ini Ancam Gulingkan Netanyahu Jika Israel Tak Duduki Gaza
Oleh karena itu saat ini Trump mengupayakan untuk membujuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar mau mencapai kesepakatan.
Sebelumnya Trump mengkritik Zelensky karena mengatakan Ukraina tak rela melepaskan Semenanjung Krimea untuk Rusia.

Baca Juga
Gencatan Senjata Paskah Kacau, Rusia dan Ukraina Saling Gempur hingga Ribuan Kali
Menurut Trump, pernyataan Zelensky itu merugikan negosiasi damai dan bisa memperpanjang konflik.
Sebelumnya Bloomberg melaporkan, Trump bakal mengakui beberapa wilayah Ukraina, terutama Semenanjung Krimea, sebagai bagian dari Rusia dalam kesepakatan damai yang akan datang. Ini berarti Ukraina harus merelakan wilayah-wilayahnya diserahkan ke Rusia.

Baca Juga
Waduh! Ukraina Harus Relakan Wilayahnya Direbut Rusia untuk Sepakati Perjanjian Damai
Beberapa sumber pejabat yang mengetahui usulan perdamaian itu mengatakan, AS akan mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea yang dicaplok dari Ukraina sejak 2014.
Krimea dicaplok Rusia melalui referendum yang tak pernah diakui oleh hukum internasional alias ilegal. Alasannya, referendum yang memenangkan kendali atas wilayah strategis itu digelar di bawah tekanan pendudukan.
Pengakuan pemerintahan Presiden Donald Trump bahwa Krimea bagian dari Rusia berisiko merusak hukum dan perjanjian internasional yang melarang perampasan tanah melalui penggunaan kekerasan.
Pertemuan dengan Putin
Lebih lanjut Trump mengatakan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam waktu dekat. Namun pertemuan itu tidak akan terjadi di Arab Saudi.
Trump akan melakukan lawatan Timur Tengah pada pertengahan Mei mendatang. Pertemuannya dengan Putin kemungkinan akan berlangsung setelah itu.
Gedung Putih sebelumnya menyatakan Trump akan berkunjung ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar sejak 13 hingga 16 Mei.
Editor: Anton Suhartono
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow