Kartini Inspiratif, Bincang Semangat Emansipasi Wanita

5 hours ago 1

Jepara, Infojateng.id – Dalam momentum perayaan Hari Kartini ke-146, Pemerintah Kabupaten Jepara menggelar acara Bincang Inspiratif bertajuk “Kartini Memanggil untuk Indonesia” di Pendopo Kartini Jepara, Senin (21/4/2025) malam.

Acara yang dimoderatori oleh Nasya Ahmad ini menghadirkan enam narasumber yang merupakan tokoh perempuan nasional dan lokal yang menginspirasi lewat kiprah dan gagasannya dalam memperjuangkan peran perempuan di berbagai bidang.

Hadir langsung dalam kegiatan ini Bupati Jepara Witiarso Utomo, Wakil Bupati M. Ibnu Hajar, jajaran Forkopimda Jepara atau yang mewakili, Penjabat Sekda Jepara Ary Bachtiar, para kepala perangkat daerah, serta tamu undangan dari berbagai unsur.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti, yang menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan sebagai warisan terbesar dari R.A. Kartini.

“Kalau tidak ada Ibu Kartini, mungkin kita tidak bisa duduk di depan seperti ini. Dulu perempuan hanya kanca wingking atau hanya sebagai seseorang yang dianggap pendamping saja, tetapi Kartini mendobrak itu semua. Saya sendiri tak pernah bermimpi jadi wakil menteri, namun kesempatan itu datang karena pendidikan dan perjuangan,” tegas Diana.

Kemudian Irjen Pol (Purn) Ida Oetari Poernamasasi, satu-satunya perempuan yang pernah menjabat Wakapolda berpangkat bintang dua itu yang saat ini menjadi anggota Komisi Kepolisian Nasional itu membagikan kisahnya menembus dominasi laki-laki di tubuh kepolisian.

“Indonesia punya persentase polwan paling rendah di dunia terutama di Asia Tenggara, hanya 6 persen. Oleh sebab itu, kesetaraan bukan hanya perjuangan perempuan, tapi laki-laki juga harus sama dalam memberikan ruang kepada perempuan,” ujar Ida.

Dari dunia kebijakan kesehatan, anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Iftida Yasar, menyoroti pentingnya perlindungan bagi tenaga kesehatan perempuan.

“Perempuan bisa apa saja. Tapi perlindungan harus tetap ada. Jangan sampai perempuan harus bekerja lewat batas jam yang tak ramah bagi fisik dan mental mereka,” ungkap Yasar.

Selanjutnya, Ketua TP PKK Kabupaten Jepara, Laila Saidah Witiarso, dalam bincang inspiratif ini menyoroti peran keluarga, terutama dukungan suami terhadap aktivitas dan aktualisasi perempuan utamanya perannya sebagai istri.

“Atas izin dan dukungan suami, perempuan bisa lebih aktif, lebih bermanfaat, terutama bagi anggota PKK dan masyarakat sekitar,” ujar Laila.

Sementara itu, influencer muda Jepara, Febby Cyntia, menyampaikan refleksi sederhana namun dalam.

“Menjadi Kartini masa kini bukan soal seberapa besar pengaruhmu, tapi seberapa besar manfaatmu bagi sekitar,” tutur Febby.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut, menyuarakan pentingnya perjuangan legislasi yang berpihak pada perempuan.

Ia menyoroti urgensi pengesahan RUU Pekerja Rumah Tangga serta pentingnya mengubah konstruksi sosial yang selama ini menempatkan perempuan dalam tekanan peran ideal.

“Perempuan harus berani menjadi tidak sempurna. Karena saat kita memilih berkarier, sering kali kita diadili dengan standar ganda,” tandas Mbak Rerie, sapaan akrabnya. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |